SEMARANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Oei Hui Lian, seorang wanita yang lahir di keluarga bangsawan dan miliarder di Semarang, telah meninggalkan jejaknya sebagai First Lady Tiongkok yang mengukir sejarah.
Akulturasi budaya antara Tiongkok dan Indonesia tidak hanya memperdalam hubungan antara kedua negara, tetapi juga menciptakan ikatan pernikahan yang mengubah jalannya sejarah.
Salah satu contohnya adalah pernikahan Oei Hui Lian dengan politisi senior, Wellington Koo, yang kemudian memimpinnya ke jalan kekuasaan di Negeri Tirai Bambu.
Oei Hui Lian, putri dari Oei Tiong Ham dan Goei Bing Nio, lahir dalam kemewahan dan keberuntungan.
BACA JUGA:Perjalanan Legendaris Ikan Mas Koki: Dari Tiongkok Kuno Hingga Taman-taman Eropa
BACA JUGA:Mengapa Ada Banyak Orang Tiongkok di Dunia? Ini Sejarahnya
Dengan warisan kekayaan sebesar 200 juta Gulden, setara dengan Rp 44 triliun saat ini, Oei Hui Lian tumbuh dalam kemewahan di rumah megah seluas 80 hektar di Semarang.
Ayahnya, Oei Tiong Ham, tidak ragu untuk merayakan ulang tahun putrinya dengan kemegahan yang tak tertandingi, menegaskan kebesaran dan kekayaan keluarganya.
Kemewahan hidupnya tidak hanya terbatas di dalam negeri, tetapi juga membawanya keluar negeri, memperkenalkannya pada lingkungan kerajaan Inggris dan politisi Tiongkok, Wellington Koo.
Pertemuan mereka di London pada tahun 1920 memulai perjalanan cinta yang tak terelakkan, meskipun keduanya sudah memiliki status duda dan janda.
BACA JUGA:Tiongkok Jajaki Investasi bidang Pariwisata-Pendidikan, Investasi di Indonesia Tembus USD 5,6 Miliar
BACA JUGA:Mobil Tiongkok Lebih Diminati karena Harga Terjangkau
Pernikahan mereka pada tahun 1921 mengukuhkan posisi Oei Hui Lian di panggung politik Tiongkok.
Wellington Koo, yang pada saat itu menempati posisi penting kedua di negara tersebut, mendapatkan promosi menjadi Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan hanya setahun setelah pernikahan mereka.
Ketika Wellington Koo menjadi Pelaksana Tugas Presiden Republik Tiongkok pada tahun 1926, Oei Hui Lian secara otomatis menjadi First Lady, menjadi wanita pertama yang memegang peran itu di Tiongkok.