SUMATERAEKSPRES.ID-Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menggelar kegiatan positif di negara penempatan, seperti yang dilakukan para pekerja di Singapura belum lama ini.
"Saya turut bangga dengan kegiatan positif yang dilakukan oleh sahabat-sahabat semua, Pekerja Migran Indonesia muslimah di Singapura," kata Menaker Ida Fauziyah saat menghadiri acara Gema Shalawat dan Isra Mi'raj di Geylang, Singapura, belum lama ini.
Berdasarkan keterangan resminya, Menaker meminta kegiatan keagamaan seperti itu dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku di Singapura.
Terlebih kegiatan keagamaan semacam ini sangat dibutuhkan untuk menyegarkan batin atau mental.
BACA JUGA:Duh, ULN Indonesia Naik Jadi 407,1 miliar dolar AS
BACA JUGA:Pertemuan misi dagang Indonesia-Kanada Potensi Hasilkan Transaksi Rp26 Miliar
Berdialog dengan para tenaga kerja Indonesia, Menaker mengatakan semua tempat pekerjaan mempunyai tantangannya masing-masing.
Namun jika seseorang memiliki kondisi mental yang baik karena sering mengikuti kegiatan keagamaan, maka tantangan dalam pekerjaan dapat diatasi.
Kegiatan positif semacam ini, kata Menaker, dapat membantu mental para pekerja Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin dihadapi dalam kapasitas mereka sebagai tenaga kerja asing di negara penempatan.
Di samping itu, kata Menaker, berkumpulnya para pekerja pada berbagai kegiatan, terutama keagamaan, dapat memudahkan para pekerja migran berbagi berbagai informasi, membangun persaudaraan, jejaring, dan saling mendukung dalam pekerjaan.
BACA JUGA:Pemilu 2024 Lancar, Kurs Rupiah terhadap Dolar AS Menguat
BACA JUGA:Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras via Kantor Pos
"Jadi saya kira banyak manfaat yang bisa kita peroleh dengan mengadakan atau mengikuti kegiatan-kegiatan positif," kata Menaker Ida Fauziyah.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat per akhir 2023 terdapat sekitar 140 ribu pekerja Indonesia yang berkarya dan bekerja di Singapura.
Jumlah tersebut didominasi oleh pekerja rumah tangga.