PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pertanian memiliki peran vital dalam perekonomian dan ketahanan pangan suatu negara. Namun, menghadapi tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, pertanian berkelanjutan menjadi keharusan. Salah satu kendala yang perlu diatasi adalah penurunan kesuburan tanah.
Dalam membangun pertanian yang berkelanjutan, pupuk alami muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Mari kita eksplorasi bagaimana pupuk organik dapat menjadi pionir dalam pertanian yang lebih ramah lingkungan dan produktif di masa mendatang.
Tantangan utama dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan adalah bagaimana mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi. Salah satu masalah kritis yang harus dipecahkan adalah penurunan kesuburan tanah.
BACA JUGA:Ini DIa Tiga Pupuk untuk Tanaman Bawang Merah Agar Hasilnya Maksimal
BACA JUGA:Air Cucian Beras Bisa Jadi Pupuk, Begini Cara Mengolahnya
Ketika tanah kehilangan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tanaman, produktivitas pertanian turut terancam. Inilah mengapa pemberian nutrisi bagi tanah menjadi langkah strategis dalam mencegah penurunan produktivitas produk pertanian.
Seiring dengan upaya mengatasi masalah pertanian, perubahan iklim juga perlu mendapatkan perhatian serius. Mitigasi adalah tindakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, terutama emisi gas rumah kaca.
Selain itu, adaptasi juga penting, yaitu mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim dan mengambil langkah-langkah tepat untuk melindungi pertanian dari ancaman perubahan iklim dan kondisi cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Kapan Sebaiknya Tanaman Butuh Pupuk, Cek Disini Jawabannya
BACA JUGA:2 Jenis Pupuk Ini Bikin Tanaman Hias Tumbuh Subur
Salah satu cara efektif dalam mempertahankan kesuburan tanah adalah dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk ramah lingkungan adalah bahan alami yang mampu memberikan nutrisi pada tanah dan tanaman.
Selain itu, pupuk alami juga memiliki peran dalam mencegah erosi tanah, yang dapat mengancam daya dukung lahan pertanian. Dalam era pertanian yang berkelanjutan, pupuk ramah lingkungan menjadi jalan menuju tanah yang subur dan hasil panen yang melimpah.
Bahan organik dalam pupuk merupakan sumber energi bagi makro dan mikro-fauna tanah. Penambahan bahan organik tidak hanya meningkatkan aktivitas mikrobiologi dalam tanah, tetapi juga mendukung aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik.
BACA JUGA:Tips Pemberian Pupuk yang Tepat untuk Mawar Tumbuh Subur Berkualitas dan Cantik!
BACA JUGA:Ini Cara Memberi Pupuk yang Benar dan Tepat, Nomor 3 Sering kita Abaikan
Dalam proses ini, mikroorganisme seperti fungi, bakteri, dan aktinomisetes berperan penting. Keberadaan bahan organik juga memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman.
Bahan organik bekas tanaman juga memiliki potensi untuk didaur ulang. Sebagai contoh, jerami padi banyak dimanfaatkan sebagai alas ternak dan pakan. Dalam konteks ini, nutrisi yang tersimpan dalam bahan alami bekas tanaman dapat dikembalikan ke tanah melalui penggunaan pupuk organik.
Sumber bahan ramah lingkungan yang dapat digunakan dalam pembuatan pupuk organik sangat beragam. Limbah pertanian seperti jerami, sekam padi, dan bagian tumbuhan lainnya dapat diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, limbah residu ternak dan pupuk hijau seperti glirisida, terrano, dan mukuna juga merupakan pilihan yang baik.
Bahkan limbah industri seperti sebuk gergaji kayu dan limbah pertanian lainnya dapat diolah menjadi pupuk alami yang bernilai.
Pengomposan adalah teknik pengolahan bahan organik padat menggunakan mikroorganisme dekomposer. Proses ini tidak hanya menghasilkan pupuk organik, tetapi juga memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap air dan nutrisi.
Proses pengkomposan alami membutuhkan waktu yang cukup lama, tetapi dengan bantuan mikroorganisme, proses ini dapat dipercepat secara signifikan.
Langkah-langkah dalam Pembuatan Kompos