Di masanya juga, terjadi intrik politik yang sekaligus membuat karir politik Bung Karno ini berakhir tragis yakni Pemberontakan G 30 S/PKI. Setelah pemberontak ini berhasil ditumpas, Putra Sang Fajar julukan dari Ir Soekarno ini diasingkan di Jakarta dan juga mendapatkan pengawalan ketat. Presiden Soekarno meninggal tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta.
2. Presiden Soeharto menjabat 1967-1998
Presiden kedua ini atau dijuluki Smilling General ini, menjadi presiden di tahun 1967 menggantikan Presiden Soekarno tersebut yang lengser merupakan dampak G30S PKI tersebut. Karena saat itu, situasi politik di Indonesia tidak kondusif dan berada di titik nadir.
Hingga pada akhirnya keluar surat perintah 11 Maret atau Supersemar yang memberi perintah dan mandat ke Letjen Soeharto di saat itu untuk mengambil langkah strategis dalam menjaga kewibawaan dan keamanan kala itu.
BACA JUGA:Pemilu 2024 Pembuktian 'Ramalan' Gus Dur: Prabowo Jadi Presiden di Usia Tua
BACA JUGA:Qodari Ungkap Sosok Ini di PDIP: Tanpa Jasa Beliau, Megawati Hanya jadi Ibu Rumah Tangga
Selama masa jabatannya 32 tahun, terjadi 6 kali pemilu. Pada eranya, jabatan Presiden ini dipilih oleh MPR yang juga merupakan lembaga tertinggi negara. Bahkan di masa pemerintahannya setidaknya ada 6 wakil presiden.
- Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Wapres ke 2)
- Adam Malik (wapres ke 3)
- Umar Wirahadikusumah (wapres ke 4)
- Sudharmono (wapres ke 5)
- Try Sutrisno (wapres ke 6)
- BJ Habibie (wapres ke 7).
3. Presiden BJ Habibie (1998-1999)
Setelah Presiden Soeharto mundur pada 21 Mei 1997 setelah jabat selama 32 tahun, ia (Presiden Soeharto) digantikan Presiden BJ Habibie yang pada saat itu menjabat Wakil Presiden dari Presiden Soeharto.
BJ Habibie hanya menjabat 13 bulan, beliau memangkas masa jabatannya seharusnya hingga 2003. Dimana pada tahun 1999 juga digelar pemilu untuk menentukan Presiden berikutnya.