SUMATERAEKSPRES.ID - Usai perhitungan cepat yang telah dilansir berbagai lembaga survei yang mayoritas memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Kehidupan Pribadi Calon Presiden Indonesia 2024 - 2029 mendatang, menjadi perhatian warganet di Indonesia salah satunya kisah percintaan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto.
Kendati keduanya telah bercerai selama 25 tahun yang lalu tapi keduanya tidak pernah lagi menikah dengan orang lainnya.
Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto merupakan pasangan suami-istri yang menikah pada Mei 1983 dan bercerai setelah 15 tahun hidup bersama pada Mei 1998, dengan memiliki buah hati Ragowo Hediprasetyo.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Siap Rangkul Semua , Quick Count 02 Menang Satu Putaran, Tunggu Real Count KPU
BACA JUGA:Ternyata Prabowo Miliki Keris Kiyai Garudayaksa, Ini Kelebihannya
Informasi yang dilansir berbagai sumber, keduanya bercerai terkait masalah politik pada Tahun 1998 lalu.
Hal ini diperkuat dalam buku biografi ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo dengan judul Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo sempat membahas kisah perceraian Prabowo dan Titiek.
Sumitro memandang bahwa hubungan akrab dengan keluarga Soeharto akan sulit terjalin, lantaran perbedaan kultur antarkeluarga.
Setelah keluarga Sumitro yang memiliki tradisi terbuka dan modern hasil pendidikan ala Barat tidak bisa menempatkan diri pada posisi yang pas dengan tradisi keluarga Suharto yang kental dengan budaya Jawa.
BACA JUGA:Qodari: Prabowo-Gibran Sudah Pasti Menang Pilpres 2024 Sekali Putaran, Ini Alasannya
BACA JUGA:Qodari Ungkap Sosok Ini di PDIP: Tanpa Jasa Beliau, Megawati Hanya jadi Ibu Rumah Tangga
Pada tahun 1995, hubungan antara keluarga Sumitro dan Soeharto terbilang merenggang. Sumitro, ayah Prabowo yang bersikap terbuka kerap kali mengkritik kebijakan yang dibuat pada saat kepemimpinan Soeharto.
Salah satu kritik Sumitro yang membuat Soeharto marah yaitu terkait sinyal kebocoran 30 persen dari dana pembangunan.
Kemudian juga Sumitro juga pernah menerima lawan politik Soeharto, yaitu H.R. Darsono.