PALEMBANG, SUMATERAEKSPTES - Tikus sawah atau bahasa latinnya Rattus argentiventer telah lama menjadi musuh utama dalam pertanian Indonesia. Setiap musim, serangan tikus menimbulkan ancaman serius terhadap hasil panen dan ketahanan pangan negara.
Tikus sawah adalah hewan pengerat cerdik yang memiliki kemampuan adaptasi luar biasa terhadap lingkungan persawahan. Dengan perilaku bersembunyi dan berkembang biak yang cepat, mereka mampu menghancurkan tanaman padi dalam waktu singkat.
BACA JUGA:9 Cara Sederhana Mengusir Tikus Curut di Rumah, Dijamin Praktis dan Efisien!
BACA JUGA:Waspada! Ini Dia Penyakit-Penyakit Mematikan yang Bisa Ditularkan Tikus
Tikus sawah tidak memandang usia tanaman, mereka dapat menyerang baik pada tahap vegetatif maupun generatif, mengakibatkan kerugian yang meluas dan merugikan.
Kerusakan yang disebabkan oleh Tikus Sawah
Dampak kerusakan yang diakibatkan oleh serangan tikus sawah sangatlah signifikan.
a. Kehilangan hasil panen akibat tikus dapat mencapai ratusan ribu ton setiap tahunnya.
b. Selain kerugian ekonomi, serangan tikus juga dapat mengakibatkan stres psikologis bagi petani, merusak ketahanan pangan, dan bahkan berdampak pada stabilitas sosial.
c.Tikus sawah memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, dengan satu ekor tikus betina mampu melahirkan hingga puluhan ekor anak dalam setahun.
BACA JUGA:5 Cara Mengatasi Tikus Disekitar Rumah, Dijamin Ampuh!
BACA JUGA:7 Tips Mengusir Tikus. Dipastikan Ampuh
Ini menjadikan populasi tikus dapat berkembang pesat dalam waktu singkat jika tidak dikelola dengan baik.
Tikus sawah memiliki ciri fisik yang mirip dengan tikus rumah, tetapi memiliki ekor yang lebih pendek. Ukuran kepala-badan tikus sawah berkisar antara 170-208 mm dengan panjang tungkai belakang sekitar 34-43 mm.
Bulu-bulunya berwarna coklat kekuningan dengan bercak hitam pada beberapa bagian, memberikan kesan berwarna abu-abu. Tikus betina memiliki 12 puting susu yang digunakan untuk menyusui anaknya.
Habitat utama tikus sawah adalah persawahan dan lingkungan sekitarnya. Mereka cenderung membuat terowongan atau jalur sepanjang pematang dan tanggul irigasi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak. Tikus sawah merupakan omnivora, artinya mereka memakan berbagai jenis makanan.
BACA JUGA:Tips Ampuh Menghadapi Penyakit dan Serangan Hama Pada Tanaman Sawo!
BACA JUGA:Cara Alami Ini Bisa Mengendalikan Hama Orong-Orong
Namun, biji-bijian seperti padi merupakan makanan favorit mereka, terutama ketika makanan tersebut melimpah di sawah.
Strategi Pengendalian Tikus Sawah
Dalam usaha menjaga pertanian berkelanjutan dan mengatasi ancaman tikus sawah, strategi pengendalian terpadu menjadi pilihan yang bijak. Pengendalian terpadu menggabungkan berbagai metode pengendalian, baik yang bersifat kultur teknis, hayati, mekanis, maupun kimiawi.
Dilansir dari taniuntung, beberapa komponen strategi pengendalian terpadu untuk mengatasi tikus sawah:
1. Kultur Teknis