Shuttlecock pada masa itu memiliki bentuk lonjong dengan 16 bulu angsa ditancapkan pada bagian atasnya.
Sejarawan Agus dalam karyanya (2020:2) menyebutkan bahwa shuttlecock dengan bulu angsa tersebut diyakini bermula ketika seseorang secara tidak sengaja menancapkan sebuah pena bulu ke dalam gabus penutup botol yang kemudian menyerupai shuttlecock.
Permainan ini mulai meramaikan jalanan di London pada tahun 1854, seperti yang terungkap dalam kartun yang dipublikasikan oleh majalah satir Punch (London Charivari).
Nama Badminton sendiri berasal dari sebuah desa di Gloucestershire, Inggris. Di desa tersebut terdapat Badminton Park, sebuah rumah besar yang dimiliki oleh keluarga bangsawan Duke of Beaufort.
Pada tahun 1870-an, bulu tangkis pertama kali dimainkan di dalam ruangan di Inggris, tepatnya di rumah besar tersebut, karena cuaca yang tidak mendukung.
Dari sini, nama desa dan rumah tersebut kemudian diabadikan sebagai nama untuk permainan bulu tangkis itu sendiri.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa permainan ini kemudian menyebar ke Asia, termasuk Jepang, Tiongkok, Thailand, dan Indonesia, terutama karena kolonialisme Inggris di wilayah-wilayah tersebut.
Kesimpulannya, badminton bukanlah sekadar olahraga biasa. Dengan jejak sejarahnya yang kaya, permainan ini telah menempatkan dirinya sebagai salah satu olahraga yang paling diminati dan dihormati di seluruh dunia.