SUMATERAEKSPRES.ID - Mendapat anggota keluarga baru menjadi dambaan setiap keluarga.
Apalagi kehadiran anggota baru seperti anak dan cucu ini selalu jadi hal yang sangat istimewa dan ditunggu terlebih bagi mereka yang sudah lama menanti.
Nah dalam masyarakat Kayuagung ada kebiasaan yang sudah ada sejak lama bahkan sudah turun temurun dilakukan.
Dimana seorang bakas dan niai (panggilan untuk kakek dan nenek) akan memberikan namanya kepada cucunya dikenal dengan "tamongan" serta hadiah cincin emas yang dipasang dijari cucunya.
BACA JUGA:6 Tradisi Unik Saat Ramadan di Mesir, Penasaran? Yuk Simak!
Untuk nama ini kalau anak pertama laki-laki dan anak kedua akan diberikan nama kakek dari pihak ayahnya tapi kalau cucu perempuan pertama atau ke dua akan diberikan nama nenek dari ayahnya.
Sementara bagi cucu ketiga maupun keempat baik perempuan maupun laki-laki akan diberikan nama kakek dan neneknya dari sebelah ibunya.
Sebagai orang tua baru pastinya sangat menantikan momen ini karena selain mereka telah menjadi orang tua baru juga anak yang dilahirkan sudah mendapatkan nama yang memiliki arti baik kelak bagi kehidupannya.
Jadi keturunan mereka akan terus melekat pada nama keturunan berikutnya. Unik sekali apa yang dilakukan di masyarakat Kayuagung ini dan percaya atau tidak nama anak-anak muda yang ada sekarang banyak ditemukan nama-nama yang populer sejak zaman dulu karena melekat nama dari kakek dan buyutnya.
BACA JUGA:Mengenal Tanduk, Hantaran Lamaran Khas Masyarakat Kayuagung Simbol Kebahagiaan dan Persaudaraan
Dengan cara seperti itu maka cucu tadi akan mengetahui nama kakek buyut keturunannya yang dahulu. Sehingga nama tersebut tidak dilupakan begitu saja karena melekat pada nama-nama keluarga mereka.
Kemudian soal cincin emas yang diberikan kakek itu merupakan kado sebagai tanda kasih sayang kakek kepada cucu. Ini ada sebagian masih melakukannya karena berhubungan dengan finansial.
Nanti sang cucu akan dipasangkan cincin setelah ia berusia seminggu setelah lahir. Cincin ini akan melekat dijari dan bisa disimpan orangtuanya.