PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Olahraga tarung sebenarnya telah memikat banyak orang sepanjang sejarah, memberi kita kesempatan untuk menyalurkan fisik kita, memperluas pemikiran strategis, dan menumbuhkan semangat kompetitif kita.
Anak-anak dan orang dewasa sama-sama tertarik pada dunia olahraga tarung, sebagian besar karena kita melihatnya bermain di film favorit kita .
Anggar mungkin tak sepopuler olahraga lainnya seperti bulu tangkis, sepak bola, basket dan lainnya. Anggar adalah olahraga ketangkasan yang tak banyak ditekuni masyarakat Indonesia.
Pada awal sejarahnya, olahraga ini dikenal sebagai bentuk pelatihan militer di Italia dan Jerman. Anggar lalu berkembang menjadi olahraga di sekitar abad ke-14 atau 15.
BACA JUGA:5 Ragam Olahraga Aman yang Memperkaya Kesehatan Selama Kehamilan
BACA JUGA:Olahraga Pagi atau Malam, Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Anggar merupakan olahraga tarung yang menampilkan pertarungan pedang.
Tiga disiplin ilmu anggar modern adalah foil, épée, dan pedang (juga pedang); setiap disiplin menggunakan jenis pedang yang berbeda, yang memiliki nama yang sama, dan menerapkan aturannya sendiri.
Kebanyakan pemain anggar kompetitif berspesialisasi dalam satu disiplin ilmu. Anggar adalah olahraga yang menuntut fisik yang membutuhkan kecepatan, ketangkasan, dan ketepatan.
Ini juga merupakan olahraga mental yang menuntut pemain anggar untuk mampu berpikir strategis dan taktis.
BACA JUGA:Musim Hujan Tetap Ingin Olahraga? Ini 6 Jenis Olahrag dan Tips Melakukannya
BACA JUGA:Inilah 10 Rekomendasi Alat Olahraga yang Bisa Digunakan untuk Latihan di Rumah, Sudah Punya Belum?
Berikut Beberapa Pilihan:
1. Kendo
Kendo adalah seni bela diri Jepang yang melibatkan praktisi menggunakan pedang bambu (shinai) untuk menyerang area yang ditargetkan di tubuh lawannya, sambil mengenakan baju besi pelindung. Ini menekankan disiplin, teknik, dan etika.
2. Panahan
Panahan adalah olahraga yang atletnya menggunakan busur untuk menembakkan anak panah ke sasaran. Hal ini membutuhkan tingkat fokus, presisi, dan kontrol yang tinggi.
BACA JUGA:Rutin Dilakukan, Olahraga Bersepeda Bisa Menurunkan Berat Badan, Ini Alasannya