PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam budaya Tionghoa yang kaya akan simbolisme dan tradisi, ikan cupang, atau yang dikenal dengan sebutan "吹泡鱼" (chuī pào yú), menonjol sebagai salah satu simbol yang memiliki makna mendalam.
Tak sekadar hewan peliharaan biasa, ikan cupang melampaui batas fisiknya dan meresap ke dalam jiwa kolektif masyarakat Tionghoa dengan pesona dan kekuatan simboliknya.
Seiring dengan kaya akan makna dan simbolisme, ikan cupang menjadi bagian tak terpisahkan dalam praktik-praktik budaya Tionghoa yang turun temurun.
Dari penataan ruang dengan prinsip feng shui hingga perayaan besar seperti Tahun Baru Imlek, kehadiran ikan cupang selalu memberikan harapan akan keberuntungan, kemakmuran, dan ketahanan di tengah arus kehidupan yang berubah-ubah.
BACA JUGA:Sedang Berada di Bandar Lampung? Ini 6 Oleh-oleh Khas Lampung Terpopuler yang Wajib Dibawa Pulang
BACA JUGA:Jika Sudah Melapor, Kenapa Pelaku Tidak Langsung Ditangkap? Yuk Cek Dulu Alasannya
Di balik warna-warni siripnya dan gerakan gemerlapnya, ikan cupang menyimpan kisah-kisah legendaris tentang perjuangan dan keberanian, mencerminkan nilai-nilai yang dihargai dalam budaya Tionghoa.
Dengan begitu, ikan cupang bukan sekadar hewan peliharaan, melainkan perwakilan dari warisan budaya yang dipersembahkan dengan cinta dan penghormatan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa aspek penting tentang ikan cupang dalam budaya Tionghoa:
1. Keberuntungan dan Kekayaan:
Di Tiongkok, ikan cupang sering dikaitkan dengan keberuntungan dan kekayaan.
Bentuknya yang indah dan gerakan dinamisnya dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan dalam kehidupan.
2. Feng Shui:
Dalam praktik feng shui, ikan cupang sering ditempatkan di dalam akuarium sebagai bagian dari penataan ruang yang bertujuan untuk meningkatkan energi positif di rumah atau tempat usaha.
Ikan cupang dianggap membawa keberuntungan dan melindungi dari energi negatif.