Namun, ketika bertemu orang asing, mungkin ia akan gelisah karena tidak merasa dekat dan kenal. Ekspresi wajah bayi menjadi lebih beragam ketika usianya memasuki 3 bulan ke atas.
Dalam periode 4-6 bulan ini, buah hati juga akan lebih banyak memperlihatkan pencapaian motoriknya. Gerakan dan eksplorasi bayi akan lebih banyak.
Oleh karena itu, sebaiknya lebih ekstra dalam menjaga kondisi lingkungan sekitar buah hati.
Salah satu perkembangan bayi pada usia 4-6 bulan adalah mencapai posisi tengkurap. Tangannya pun bergerak lebih banyak untuk meraih benda-benda di sekitarnya.
Keaktifan ini harus disikapi hati-hati dengan menjauhkan barang yang bisa melukai atau membahayakan dari jangkauan buah hati.
Memasuki tahapan perkembangan bayi usia 6 bulan, bahkan bayi cenderung sudah mulai bisa duduk dengan bantuan tangannya.
Namun, karena tulang belakangnya belum terlalu kuat, Bunda harus selalu mengawasi gerak-geriknya, ya, untuk mencegah bayi terjatuh ketika sedang mencoba duduk.
Pada usia ini, fase tumbuh kembang anak dalam kemampuan bahasa bayi juga mulai terbentuk.
Dari suara-suara yang ia kenal, buah hati akan mencoba menirukannya dalam bentuk gumaman.
Artinya, buah hati sebenarnya hendak berinteraksi, Bun. Untuk itulah, Bunda sebaiknya menyediakan waktu lebih untuk menanggapi gumaman dan ocehan buah hati.
3. Usia 7-9 Bulan
Ocehan bayi akan semakin banyak di usia 7-9 bulan. Bahkan, beberapa ocehannya sudah membentuk kata, lho, meski belum bermakna.
Jangan kaget juga ketika ia sudah bisa mengucapkan kata “mama” atau “papa” pada periode ini.
Gerakan bayi pun akan semakin banyak pada usia ini. Buah hati sudah bisa tengkurap, sampai berguling-guling untuk berpindah dari satu sisi tempat tidur ke sisi lainnya.
Tulang belakangnya sudah lebih kuat sehingga memungkinkan buah hati duduk lebih stabil tanpa perlu diberi penyangga. Bahkan, bayi akan bisa mulai berdiri sebentar pada periode ini.
Momen-momen bayi merangkak umumnya akan Bunda lihat ketika bayi memasuki usia 7-9 bulan.