MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID -Ribuan warga di kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumsel dan ratusan Personil kepolisian, kena prank jadwal bodong kampanye Capres no urut 2 Prabowo Subianto.
Pasalnya, Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran, Tingkat kabupaten maupun Provinsi Sumsel mengklaim, memang tidak ada jadwal kampanye Prabowo di Kabupaten Mura.
Rabu (7/2) sekitar pukul 10.00 WIB, Ribuan warga Musi Rawas yang sudah menunggu Prabowo subianto, dan berharap bisa mengikuti kampanye Prabowo yang di Desa Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura. Yang diagendakan Pujasuma Kabupaten Mura, akhirnya berujung kecewa.
Warga mengaku kena prank, karena tidak ada Capres No urut 2 Prabowo Subianto kampanye di Kabupaten Mura. Akhirya antusias ribuan masa itu luntur dan mulai kecewa dengan sosok Prabowo yang Nyapres sebagai presiden.
BACA JUGA:Prabowo Pilih Kampanye di Medan Daripada Mura, Ini Alasannya
BACA JUGA:Prabowo Batal Datang ke Mura, Ini Kata Simpatisan yang Sudah Menunggu Sejak Malam
"Omong-omong bae, la ninggalke gawean pagi-pagi sampe ke sini nunggu berjam-jam ternyato idak ado Prabowo. Dari panitia jugo idak ado kejelasan," ungkap Aryadi salah satu warga yang ditemui ikut menghadiri lapangan kampanye di Desa G1 Mataram.
Warga mengaku, ada beragam kepentingan warga dalam menghadiri kampanye Capres RI no Urut 2 tersebut.
Menginggat, cukup banyak simpatisan Prabowo di wilayah Kabupaten Musi Rawas, Lubuklinggau dan Muratara yang siap mendukung Prabowo sebagai Capres RI.
Warga menegaskan, hingga pukul 12.00 WIB, tidak ada kejelasan dari panitia.
BACA JUGA:Sanksi DKPP ke KPU Hanya Soal Etik, Pakar Hukum: Prabowo-Gibran Tetap Sah dan Legitimate!
BACA JUGA:Prihatin Atas Putusan DKPP, Ini Curhatan Ketua THN Amin Sumsel
Sehingga sebagaian masa yang kecewa banyak memilih mundur dan pulang ke rumah masing masing, sebagain warga lainnya juga terpantau masih ada yang menunggu di sekitar lokasi kampanye.
Warga menuding, ketidakhadiran Prabowo di lokasi kampanye di Kabupaten Musi Rawas, otomatis akan sangat berdampak dengan dukungan maupun popularitas, kredibilitas Capres no urut ke 2 tersebut.
"Oleh karna banyak warga yang kecewa, karena sekali warga di PHP otomatis sulit diobati," jelasnya.