JAKARTA KORANSUMEKS.COM -Stunting harus dicegah. Sebab itu, segala langkah dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo dalam rilisnya kepada koransumeks.com bahkan menegaskan jika semua Tim Pendamping Keluarga (TPK) harus dilatih. Mereka perlu diberikan peran untuk pendampingan bagi keluarga berisiko stunting pada Maret 2023. 'BKKBN telah membentuk 200 ribu TPK yang masing-masing beranggotakan tiga orang, di seluruh Indonesia," kata Hasto dalam pembukaan Re-Orientasi Percepatan Penurunan Stunting bagi Satgas (Satuan Tugas) Provinsi tahun 2023 yang digelar di Hotel Horison Ultima Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Dia menjelaskan, TPK tersebut terdiri dari berbagai macam. Seperti Bidan, Kader KB, dan Tim Penggerak PKK. Semua dianggap Kepala BKKBN tersebut sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting di Indonesia. Apalagi, Indonesia sendiri saat ini memang mengejar target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 mendatang.
BACA JUGA : OKI Bukan Lagi Daerah Angka Stunting Tinggi di Sumsel BACA JUGA : ESP: Tidak Ada Saya Makan Uangnya“Sebelum bulan Maret (2023), seluruh Tim Pendamping Keluarga harus sudah dilatih untuk upaya percepatan penurunan stunting," tegas Hasto. "Saya meminta seluruh Satgas Stunting di provinsi-provinsi untuk memastikan hal ini,” lanjut dia. Kemudian, Hasto juga menegaskan jika setiap daerah telah melatih fasilitator Tim Pendamping Keluarga. Terutama di Jawa.