Usai dimandikan dan disalatkan, jenazah almarhumah kemudian dimakamkan di TPU Desa Suka Negara, Kecamatan Lahat.
Senada dikatakan bibi almarhumah Kekey, Iptu Hj Fifin Sumailan. Menurutnya, keponakannya itu semasa hidupnya dikenal gadis yang pintar dan juga ceria.
“Setiap hari perawakannya itu selalu ceria. Bukan itu saja, anaknya juga santu, rajin beribadah dan menurut dengan orang tuanya,” kenang Iptu Fifin, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang.
Sehingga begitu dapat kabar duka yang mendadak itu, pihak keluarga juga kaget dan awalnya masih tidak percaya. “Ya sempat tidak percaya. Tapi kami akhirnya bisa mengikhlaskan, karena semua ini sudah takdir dari Allah SWT," tutur Fifin, melalui sambungan telepon tadi malam.
Fifin membenarkan, almarhum Kekey hingga wafatnya masih tercatat sebagai salah satu atlet karate Provinsi Sumsel. “Selain sering juara di seni beladiri karate, juga lomba bahasa Inggris. Baik di tingkat lokal maupun provinsi,” bebernya.
Meski jiwa petarung, namun Kekey juga tetap seorang perempuan yang feminine. “Dia juga sering ikut lomba modeling, dan menang. Jadi kalau mau dirunut satu per satu, banyak prestasi yang diraih almarhum ini,” ucapnya sedih.
Terkait kasus hukum yang dialami keponakannya itu, Fifin juga berharap agar pelakunya dapat segera ditangkap. “Proses sesuai ketentuan hukum yang ada dan berlaku di Indonesia,” tegas perwira pertama (pama) polisi itu.
Fifin menegaskan, semua pihak keluarga siap membantu Polres Ogan Ilir dan Polsek Indralaya, untuk mengejar pelakunya tersebut. "Kapan saja dibutuhkan untuk bantu pengejaran pelakunya, kami siap,” katanya. (gti/afi/air)