JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. konsisten memperbarui aspek tata kelola dan transformasi bisnisnya.
Program Transformasi Waskita mendasarkan pada 3 pilar utama: Portfolio & Inovasi, Lean, dan Digitalisasi.
Strategi lean dan digitalisasi diadopsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis, dengan tujuan mengurangi biaya yang tidak perlu.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menekankan pentingnya pemilihan proyek yang cermat, memperhatikan aspek pembayaran dan manajemen risiko konstruksi.
BACA JUGA:Jalan Tol Sumatera Buka Peluang Besar bagi Penjualan Hino Bus RK280 ABS!
BACA JUGA:Investasi Rp4 Triliun, Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor Kini Resmi Operasional
"Penerapan lean construction dan digitalisasi pada proyek-proyek sedang berjalan akan memastikan efisiensi operasional yang lebih besar," kata Hanugroho.
Selain itu, digitalisasi diintegrasikan melalui SAP, ERP, dan BIM untuk pengelolaan biaya yang lebih terkontrol dan transparan.
Untuk memperkuat tata kelola, Waskita bekerja sama dengan KPK untuk menerapkan Whistle Blowing System (WBS), menggalakkan transparansi dan pencegahan kecurangan.
Implementasi standar ISO 37001:2016 tentang Anti Penyuapan juga ditekankan, menjadikan Waskita sebagai perusahaan yang patuh pada aturan, bersih, dan berintegritas.
BACA JUGA:BSI Peringkat Ke-11 Bank Syariah Global, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 100 T
BACA JUGA:Luncurkan Program Bjbpreneur Future, Cetak UMKM yang Berkontribusi Nyata Bagi Pertumbuhan
Waskita juga bermitra dengan Kejaksaan Agung untuk memperkuat prinsip-prinsip GCG, termasuk penerapan Business Judgement Rule untuk pengambilan keputusan yang berpihak pada kepentingan perseroan.
Dengan pendekatan komprehensif terhadap tata kelola dan bisnis, Waskita yakin akan mempertahankan kepercayaan pemegang saham dan publik, serta menjaga kesinambungan operasional di masa depan.