LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Suasana hening jalan Lahat-Pagaralam berubah menjadi duka cita saat ratusan pelayat memberikan penghormatan terakhir di rumah duka di Desa Suka Negara, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat, pada Sabtu (3/2).
Nazwa Keyza Safira (19), mahasiswa Unsri, menjadi korban pembegalan di Tanjung Senai, Ogan Ilir.
Semua kerabat berkumpul di kediaman itu termasuk Nazir, orang tua korban dan anggota Kodim 0405 Lahat, yang juga pelatih karate di Lahat.
Air mata mengalir deras ketika jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 12.00 WIB. Keluarga, tetangga, dan teman-teman sekolah korban, bersama dengan kerabat orang tua korban, memenuhi rumah di dekat Koramil Kota Lahat.
Nazwa, anak kedua dari empat bersaudara, berasal dari keluarga yang ramah dan erat. Korban aktif dalam karate dan pernah menjadi finalis di kompetisi bakat Lahatpos 2017.
BACA JUGA:Tim Punisher Jatanras Turun ke Ogan Ilir Buru Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa Unsri
BACA JUGA:SEREM! Begini Kronologi Tewasnya Mahasiswi Unsri Usai Dibegal
"Orang tua korban ramah, dan mereka juga memiliki rumah di Lahat tengah, meskipun belum dihuni, di bawah Koramil Kota Lahat," kata Abenk, warga RT 8 Kelurahan Lahat tengah Lahat.
Menurut teman-teman sekolah Nazwa, dia dikenal sebagai sosok baik, pintar, dan ceria. Kevin, teman seangkatannya, berkomentar, "Dia orang baik, pintar, dan suka karate."
Baslini, Kepala SMA Negeri 4 Lahat, membenarkan bahwa Nazwa Keyza Safira adalah alumni angkatan 20. Sekolah menyampaikan duka cita dan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
BACA JUGA:GAWAT! Mahasiswi Unsri Tewas Ditikam Begal, Pacarnya Dipukul Pakai Pistol
BACA JUGA:Nah, Ini Dia Rahasia Feng Shui Ikan Arwana, Bisa Memaksimalkan Energi Positif di Rumah Anda!
Dalam keselarasan dengan perasaan tersebut, Dandim 0405 Lahat, Letkol Inf Asiz Kamaruddin, menyoroti bahwa orang tua korban aktif di Koramil Lahat.
Setelah mandi dan disolatkan, jenazah Nazwa dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Suka Negara, Kecamatan Lahat.
Kejadian tragis terjadi pada malam Jumat, 2 Februari 2024, ketika Nazwa Keyza Safira dan rekannya, Aldo Parestio, menjadi korban pembegalan di Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.