PALEMBANG – Setelah pengendalian inflasi melalui GPISS (Gerakan Pengendalian Inflasi se-Sumsel), Pemprov Sumsel bakal menggelar Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi masyarakat di 17 kabupaten/kota Sumsel.
Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel, Hengky Putrawan mengatakan program ini akan diluncurkan serentak pada 20 Februari mendatang. "Program in kita gelar dalam rangka ulang tahun Pemprov Sumsel ke-78. Jadi ada sebanyak 78 rumah akan kita perbaiki, khususnya di Palembang," tuturnya.
Menurut dia, selain di Palembang pihaknya juga mengajak kabupaten/kota di Sumsel turut berpartisipasi saat launching perdana. "Kalau di Palembang ada 78 rumah mau kita perbaiki, di kabupaten/kota dapat menyesuaikan anggaran yang ada di masing-masing pemkab," katanya.
Dikatakan, pihaknya juga menggandeng BUMN, BUMD, dan stakeholder terkait lain seperti perbankan menuntaskan RTLH ini. Begitu juga OPD-OPD yang ingin berpartisipasi dipersilakan. "Lokasi rumah warga yang akan diperbaiki itu dikoordinasikan dengan lurah, camat, dan BPN. Untuk memastikan bahwa benar tanah warga di sana, jangan sampai bukan tanah dan rumah yang bersangkutan," sebutnya.
BACA JUGA:Ada 2.700 Rumah Tidak Layak Huni, Target Berkurang Setiap Tahun
BACA JUGA:Pemkot Palembang dan Baznas Terus Berupaya Kurangi Rumah Tidak Layak Huni, Begini Caranya
Target program masyarakat kurang mampu, baik di wilayah Ilir maupun Ulu. "Dengan harapan ini dapat mengurangi kemiskinan ekstrem di Sumsel dan masyarakat memiliki rumah yang layak," tuturnya.
Kasi Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan (Perkim), Rafika Desi mengatakan bangunan rumah warga yang akan dibedah (renovasi) seluas 4 × 5 meter persegi. Perbaikan rumah masyarakat yang akan dibedah meliputi atap, lantai dan dinding (aladin). "Syaratnya rumah sendiri dibuktikan verifikasi sertifikat hak milik," kata dia.
Rafika menambahkan Pj Gubernur Sumsel tidak mewajibkan pihak BUMN, bank, atau PT Angkasa Pura memilih dari data yang telah disediakan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim). Bahkan jika kiranya ada rumah yang memang layak diperbaiki dapat direkomendasikan untuk dibenah. "Jika di daerah kantor masing-masing ada rumah yang dipandang layak dibenahi silakan, nanti kita bantu verifikasi data masyarakat yang rumahnya akan dibedah dengan pejabat berwenang," ujarnya.
Menurut dia, launching peletakan batu pertama 20 Februari 2024 dengan harapan tanggal 15 Mei 2024 proses perbaikan RTLH sudah selesai. Saat ini, sambung dia, ada 11 kelurahan dan penambahan data dari Baznas Sumsel sebanyak 24 Unit, PT SMF 10 unit, BSI 60 unit, BTN 10 unit, PLN 5 unit, Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumsel 3 unit.
"Kita juga sudah koordinasi dengan Baznas, ada 24 unit rumah yang mereka bangun saat ini, Bank Sumsel 5 unit rumah, Jamkrida 3 unit rumah dan 2 unit rumah dibangun PT SEG, 1 unit rumah PT Bina Marga," ucapnya. Dikatakan, ada sembilan rumah yang telah disurvei dan sebelum perbaiki ada beberapa kriteria yang dicek. Surat kepemilikan, apabila ahli waris harus ada suratnya. "Kita siapkan surat ketentuan persetujuan untuk masyarakat sebelum kita perbaiki rumahnya," katanya. (yun/fad/)