SUMATERAEKSPRES.ID - Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab merupakan dua dari sekian rangkaian perstiwa atau tahapan yang harus dilalui umat manusia saat dibangkitkan setelah terjadinya hari kiamat.
Yaumul Mizan dan Yaumul hisab terjadi setelah Allah subhanahu wa ta'ala menyudahi penantian panjang di padang Mahsyar yang sangat panas dan mencekam.
Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab merupakan dua kejadian yang berbeda dari aspek waktunya namun keduanya mempunyai keterkaitan satu sama lainnya. Yaumul mizan merupakan hari dimana pahala dan dosa ditimbang seadil adilnya, sementara yaumul hisab adalah hari dimana hasil timbangan pahala dan dosa dipertanggungjawabkan dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala.
Allah berfirman dalam surah Al-Insyiqaq ayat 8-9: “Maka adapun orang yang menerima catatan amalannya dengan tangan kanannya, maka dia akan mendapatkan hisab yang mudah.”
BACA JUGA:7 Amalan Ringan Berpahala Besar, Apa Saja?
BACA JUGA:Umat Muslim Dianjurkan Perbanyak Amalan-amalan ini di Bulan Rajab
Kemudian pada surah Al-Insyiqaq ayat 10-12: “Dan adapun orang yang menerima catatan amalannya dari belakang punggungnya, maka dia akan berteriak, ‘Celakalah aku’. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
Nah, dari kedua ayat tersebut menggambarkan kondisi saat manusia melewati proses saat berada di mizan atau timbangan keadilan Allah subhanahu wa ta'ala untuk menimbang dosa dan pahalanya.
Apabila seseorang menerima catatan amalnya dari dengan tangan kanannya, maka ia termasuk golongan yang beruntung, dan masuk surganya Allah subhanahu wa ta'ala.
Tapi apabila seseorang menerima catatan amalnya dari belakang punggungnya, maka ia termasuk orang yang merugi, dan akan diganjar dengan Neraka.
BACA JUGA:WAJIB TAHU ! Doa Mau Tidur dan Artinya, Lengkap Amalan Sunah!
BACA JUGA:5 Amalan Terhindar dari Siksa dan Azab Kubur yang menyakitkan
Maka sungguh kita dalam keadaan yang merugi apabila kita tidak mempersiapkan diri memperbanyak bekal selama hidup didunia ini.
Karena semua yang kita perbuat akan sangat menentukan akhir hidup yang abadi. Apakah termasuk ahli neraka atau ahli surga. Wallahu a’lam.