Apabila tidak segera dicegah, tidak menutup kemungkinan akan terbentuk geng-geng di sekolah yang bakal berpotensi terjadinya tawuran. "Tentu saja itu sangat merugikan dunia pendidikan, terutama di Muara Enim ini," ulasnya.
Namun sampai sejauh ini, Rusdi mengklaim belum pernah terjadi perkara tawuran antarpelajar di Kabupaten Muara Enim. "Ini pertama kalinya, tapi ini juga belum bisa dikatakan tawuran. Karena baru semacam berkeliling membawa senjata tajam," tukasnya.
Dia menduga, para remaja itu ingin menunjukkan eksistensi diri atau kelompoknya. "Ini pengaruh media sosial yang mengarah ke hal negatif. Mungkin mereka melihat dan menirukannya," tukasnya. (way/air)
Kategori :