“Untuk di Muara Enim sudah mulai surut," tambah Iqbal. Untuk kejadian longsor ada di wilayah Empat Lawang dan Lahat. “Tapi alhamdulillah tidak begitu parah. Kita imbau daerah yang rawan longsor di dataran tinggi untuk meningkatkan kewaspadaan," cetusnya.
Sekda Sumsel, SA Supriono mengatakan, secara geografis wilayah Sumsel terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah, dan daerah pasang surut.“Bicara soal bencana, tidak lepas dari perilaku yang sebenarnya akibat perbuatan kita sendiri. Tanpa kita sadari. Dampaknya sangat memengaruhi kepentingan ekonomi, devisa dan segala aktivitas yang terjadi,” bebernya.
Lewat rakor kemarin, Pemprov Sumsel mengajak seluruh pihak secara pentahelix untuk membahas permasalahan banjir dan tanah longsor. ”Tidak hanya sektor hilir saja, tapi juga sektor hulunya kita selesaikan," kata Supriono.
BACA JUGA:Cegah Banjir Perlu Buat Gorong
BACA JUGA:Masih Minimnya Kepedulian Perusahaan, Bencana Banjir
Menurutnya butuh pembahasan yang mengatasi masalah banjir secara berkelanjutan, sehingga setiap tahun Sumsel tidak kewalahan lagi menghadapi bencana banjir dan tanah longspr. "Kita butuh master plan perencanaan penanganan masalah banjir hingga puluhan tahun ke depan. Bukan perencanaan yang hanya muncul saat ada bencana banjir saja," tambahnya.
Supriono di kesempatan lain menambahkan, Pemprov telah melakukan koordinasi dengan Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V terkait putusnya 7 jembatan gantung akibat banjir. Rencananya dalam waktu dekat 2 dari 7 jembatan yang putus akan segera dibangun kembali.
"Alhamdulillah, untuk material jembatan dengan bentang 120 meter ready stok, jadi siap untuk dibangun kembali. Sedangkan sisanya kita kembali meminta bantuan Kemen PU karena bentangnya lebih panjang," kata dia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Tata Ruang (PUBM-TR) Sumsel, M Affandi menambahkan 2 jembatan gantung yang akan segera dibangun kembali bentangnya 100 meter.
“Kementerian memiliki stok dengan bentang 120 meter, jadi bisa diproses. Sedangkan sisanya (5 jembatan) masih dalam pengajuan," katanya. Dua jembatan yang segera dibangun itu di Dusun Kemang Desa Muara Kuis dan satu lagi di Desa Sosokan, Ulu Rawas, Muratara.
BACA JUGA:Ibu-Ibu Berikan Bantuan Sembako kepada Korban Banjir di Kabupaten Muba
BACA JUGA:Patut Dicoba ! 9 Cara Sederhana Ini Mampu Mencegah Banjir
Affandi menambahkan, sebenarnya ada 8 jembatan yang rusak akibat banjir. 7 putus, satu rusak parah. Bentangnya mulai 100 meter, 130 meter, 140 meter hingga yang terpanjang 150 meter. “Untuk 1 yang rusak akan dibangun kembali juga karena tidak memungkinkan untuk diperbaiki," terangnya.
Adapun 8 jembatan gantung yang putus dan rusak itu semua di Muratara. Rinciannya, jembatan gantung Batu Gajah (penghubung Desa Batu Gajah Baru - Desa Batu Gajah Baru). Jembatan gantung Desa Muara Kuis (penghubung Desa Muara Kuis–Kecamatan Ulu Rawas). Jembatan gantung Desa Dusun Tanjung Desa Muara Kuis (penghubung Dusun Tanjung–Muara Kuis–Kecamatan Ulu Rawas).
Jembatan gantung Dusun Kemang Desa Muara Kuis (penghubung Dusun Kemang–Muara Kuis–Kecamatan Ulu Rawas), jembatan gantung Desa Sosokan (penghubung Desa Sosoka). Jembatan gantung Desa Lesung Batu (penghubung Desa Lesung Batu–Desa Lesung Batu Muda), jembatan gantung Desa Sungai Baung (penghubung Desa Sungai Baung) dan jembatan gantung Desa Karang Waru (penghubung Desa Karang Waru). (nsw/yun/)
BANTUAN :Pj Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni didamping Asisten I Edward Candra dan Kalaksa BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana terima bantuan BNPB yang diserahkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, kemarin.-FOTO: HUMAS FOR SUMEKS-