PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 500 Kartu Keluarga (KK) penduduk di Kecamatan Sako, Kota Palembang terdata masuk kategori miskin ekstrem. Camat Sako, Amiruddin Sandy menyampaikannya saat penyerahan bantuan paket sembako arahan Presiden RI di Kantor Camat Sako Kota Palembang, kemarin.
"Penyebab umumnya karena mereka bekerja sebagai buruh harian lepas sehingga berpenghasilan tidak menentu," ungkapnya. Untuk mengatasi kemiskinan ekstrem itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menggencarkan operasi pasar yang menyediakan pangan murah, memberi bantuan paket sembako atau bantuan lainnya, serta menjaring pengaman sosial dari pemerintah.
"Tentunya sesuai dengan data dan peruntukan bagi warga yang membutuhkan," jelasnya. Amiruddin menuturkan dari total 118 ribu KK, sebanyak 500 KK itu terdata warga asli Sako. "Tetapi banyak juga sebagian warga pendatang yang umumnya tidak memiliki penghasilan tetap," tutupnya.
Selanjutnya, Pemkot Palembang juga kembali membagikan bantuan pangan kepada warga miskin secara merata di seluruh kecamatan, termasuk Sako. Tiap kecamatan bergilir diberikan bantuan pangan untuk menekan inflasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
BACA JUGA:Entaskan Kemiskinan, Perbaiki RTLH, Target 78 Rumah di Kawasan Plaju
BACA JUGA:Baznas Gulirkan Program Bedah RTLH Entaskan Kemiskinan
Pj Wali Kota Palembang, H Ratu Dewa menjelaskan pembagian paket sembako tersebut arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia dalam rangka pengendalian inflasi. "Total bantuan yang diberikan ada 1.800 paket sembako atau masing-masing 100 paket di setiap kecamatan," jelasnya.
Kendati itu, Ratu Dewa menyebut masyarakat penerima manfaat adalah yang telah didata sebagai masyarakat miskin yang benar-benar membutuhkan bantuan. "Semoga bantuan paket sembako ini dapat membantu mengurangi angka kemiskinan ekstrem di Palembang, terutama bagi warga yang masih masuk kategori ini," tukasnya. (fad)