Pada kondisi normal, jenis protein ini membantu sistem imun tubuh melawan bakteri atau virus agar tidak menyebabkan infeksi.
Namun, jika diproduksi secara berlebihan, sitokin justru dapat memperparah peradangan dalam tubuh, termasuk pada sendi, sehingga orang yang mengalaminya bisa merasa nyeri, panas, dan bengkak di sendi.
4. Mencegah penyakit jantung
Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa kandungan quercetin di dalam kulit bawang dapat mengurangi kadar gula dan trigliserida di dalam darah.
Bila kadar gula darah dan trigliserida sangat tinggi, keduanya bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan serangan jantung.
Selain itu, quercetin juga diduga dapat melindungi kerusakan pembuluh darah di jantung yang disebabkan oleh kolesterol jahat atau LDL.
Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas kulit bawang dalam mencegah penyakit jantung pada manusia.
5. Mengurangi risiko terkena kanker
Selain penyakit jantung, kandungan quercetin dalam kulit bawang juga dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Ini karena quercetin memiliki sifat antikanker yang dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.
Quercetin diketahui dapat menghambat pertumbuhan beberapa sel kanker, mulai dari kanker payudara, kanker usus besar, kanker prostat, kanker ovarium, dan kanker paru-paru.
6. Berpotensi memulihkan kerusakan ginjal
Kulit bawang merah (Allium cepa) baru-baru ini diusulkan sebagai cikal bakal obat tradisional untuk masalah ginjal pada penelitian terbitan Journal of Agromedicine and Medical Sciences.
Manfaat kulit bawang merah ini berasal dari kandungan antioksidan flavonoidnya yang tinggi.
Dalam penelitian ini, antioksidan ekstrak kulit bawang merah diamati efeknya dalam menurunkan stres oksidatif akibat diazinon pada ginjal tikus Wistar (Rattus norvegicus).
Diazinon sendiri merupakan pestisida yang sering digunakan oleh petani.