PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Rabu 24 Januari 2024 menjadi hari yang penuh cobaan bagi lima nelayan asal Kota Palembang.
Perairan Laut Kalimantan menjadi saksi ketegangan mereka, ketika kapal yang ditumpangi dihantam badai ganas. Keberanian mereka untuk melompat ke laut menjadi kunci kelangsungan hidup.
Beruntung, kisah dramatis tersebut tak berakhir tragis. Selama beberapa jam, mereka terombang-ambing di luasnya lautan Kalimantan.
Hingga akhirnya diselamatkan oleh sekelompok nelayan dari Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang secara kebetulan melintas di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Nelayan Roban Timur Jateng Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran di Batang
BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat Perjuangan Nelayan Kecil Menangkap Ikan di Sungai Musi
Lima nelayan asal Palembang yang mengalami petaka di perairan Laut Kalimantan ini adalah Aning (42), Ramadhan (24), dan Rio (20), ketiganya berasal dari Kelurahan 25 Ilir Kecamatan Ilir Barat (IB)-1.
Sementara dua nelayan lainnya bernama Aji (24) dari Kelurahan 24 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU)-2, dan Sultan (23) dari Kelurahan Tuan Kentang Kecamatan Jakabaring.
Menurut informasi yang diperoleh oleh Sumatera Ekspres, kelima nelayan ini kini berada di Mapolsek Galesong, Kabupaten Takalar, Sulsel, setelah diselamatkan oleh rekan-rekan nelayan dari Sulawesi Selatan.
Keluarga kelima nelayan tersebut di Palembang telah mendapatkan kabar mengenai insiden tragis yang menimpa orang-orang tercinta mereka di laut.
BACA JUGA:Belajar Kepatutan Menangkap Ikan Terukur Dari Nelayan Kecil
BACA JUGA:Lanjutkan Bantuan untuk Nelayan
Rosila (52), ibu dari Ramadhan, salah satu nelayan yang terdampar, mengungkapkan, "Benar, baru tadi malam kami mendapatkan kabar tersebut."
"Alhamdulillah anak saya saat ini dalam kondisi selamat dan berada di kantor polisi sana."
Rosila menceritakan bahwa anaknya berangkat pada tanggal 4 Januari 2024, bersama dengan sejumlah rekannya, para nelayan dari Palembang. Mereka berlayar menuju perairan Cilacap, Jawa Tengah.