Hati-Hati dengan 6 Jenis Serangga Ini Sangat Mematikan di Dunia, Nomor 4 Untung Tidak ada di Indonesia

Kamis 25 Jan 2024 - 12:17 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Andre Jedor

Berbeda dengan lalat yang biasa, lalat tsetse suka menghisap darah manusia, hampir mirip tabiatnya dengan nyamuk. 

Bentuk lalat tsetse juga beda dengan lalat yang biasa. Dia lebih besar, warnanya kecoklatan, dan bentuknya bikin geli. 

Kalau terkena gigitannya, korban akan terserang penyakit tidur, dan jika dibiarkan akan menyebabkan kematian

Gejalanya adalah muncul benjolan dan luka merah di sekitar gigitan, dan disertai demam, sakit kepala akut, gangguan perilaku, mudah lelah, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot serta sendi. 

Sehingga cara menanganinya yang paling tepat adalah langsung konsultasikan ke dokter dan nanti akan diberikan pengobatan pertama dan berkala selama 2 tahun. 

Untungnya, lalat tsetse tidak ada di Indonesia, karena habitat aslinya ada di Afrika.  

5. Japanese Giant Hornet

Beberapa orang menyebutnya sebagai japanese giant hornet atau murder hornet. Sesuai namanya, tawon ini berbentuk besar dan berasal dari Asia, tepatnya di Jepang. 

Namun pernah ada kasus di mana tawon ini bermigrasi ke Amerika, tepatnya di negara bagian Washington, tanpa diketahui penyebabnya. 

Jika manusia terkena sengatan japanese giant hornet, maka dia akan terkena banyak racun dari perut tawon sehingga menyebabkan reaksi alergi dan merusak jaringan tubuh dan berujung pada kematian. 

Di Jepang, tawon raksasa ini telah memakan korban meninggal sekitar 50 orang setiap tahunnya. 

6. Lonomia Obliqua

Ada ulat yang cantik, indah, tapi mematikan, yaitu lonomia obliqua. Ulat satu ini memiliki racun yang mematikan dan memicu rasa sakit yang luar biasa, mulai dari muntah, sakit perut, darah mengucur deras, hingga gagal ginjal.  

Kategori :