PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Beberapa langkah dilakukan untuk mencegah inflasi. Seperti memantau harga dan stok, menjaga pasokan bahan pokok dan berbagai kegiatan lainnya.
Di Kota Prabumulih sendiri, sudah dilakukan beberapa langkah konkret untuk mendukung pengendalian inflasi yang telah menjadi program dan tugas pokok utama para penjabat kepala daerah.
Langkah yang dilakukan tersebut meliputi rutin melaksanakan pasar murah, melakukan sidak agar harga di pasar stabil. ‘’Lalu kita juga merealisasikan Bantuan Tidak Terduga (BTT), dan memberikan Bantuan Sosial (Bansos)," ujar Pj Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM.
Selain itu, dalam waktu dekat pihaknya juga akan membagikan bibit cabai kepada masing-kasing KWT (kelompok wanita tani) yang ada di Kota Prabumulih.
"Pembagian bibit cabai ini dimaksudkan untuk menekan laju inflasi dimana setiap KWT akan menanam cabai, sehingga untuk keperluan sehari-hari tinggal memetik dari tanaman KWT atau pekarangan rumah, tidak perlu beli cabai ke pasar," tukasnya.
BACA JUGA:Januari, Sumsel Diprediksi Alami Deflasi, Pasar Murah Jadi Pengendali
BACA JUGA:Sumsel Gelar Pasar Murah Demi Cegah Inflasi, Catat Jadwalnya
Sebelumnya, Pemkot Prabumulih beserta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengikuti rapat virtual koordinasi (rakor) pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di ruang rapat lantai I Pemkot Prabumulih.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dalam kesempatan itu, dijelaskan beberapa komponen penyebab inflasi di antaranya yakni perhiasan, rokok, transportasi udara, antisipasi pasokan menjelang hari raya keagamaan, dan komoditas pangan. (chy/)