Musik merupakan salah satu bidang yang ikut berkembang dengan perkembangan zaman. Banyaknya jenis musik dan musisi sudah beragam dengan gaya masing-masing serta pendengar yang berbeda pula. Tak heran jika lagu zaman dulu pun masih ada peminatnya, seperti beberapa lagu di era tahun '90-an. Musik yang sederhana dan lirik lagu yang lebih puitis, sangat menarik di telinga, juga mudah diingat, membuat para pendengar terbawa suasana ke tahun 1990-an.
Di era 1990-an, penggemar musik Indonesia banyak mengidolakan Nike Ardilla, mojang Bandung kelahiran 27 Desember 1975, meninggal 19 Maret 1995 karena kecelakaan lalu lintas. Mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di Jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung.BACA JUGA:Gitar Tunggal Raih Juara
Diketahui, ada beberapa gitaris yang sempat jadi pengiring atau yang mengisi lagu Nike Ardilla. Di antaranya, Ian Antono, Dewa Budjana, Pay Burman, Eddy Kemput, Yuke Sumeru, Raidy Noor, Gatot, Joe Wings, dan masih banyak lagi. Namun, kali ini kita akan membahas salah satunya, yaitu Pay Burman.
Pay Burman-foto IG-
--
Eks personel Slank itu juga mengatakan saat itu pas ngisi gitar di lagu Nike Ardilla yang berjudul Bintang Kehidupan usianya baru saja menginjak 19 tahun. BACA JUGA:Kehilangan Maestro Gitar Batanghari Sembilan Dia mengaku nggak mengetahui ternyata disuruh mengisi lagu Nike Ardilla pada saat itu. Menurut Pay Burman, saat itu dia tersesat di jalan yang benar sampai bisa mengisi gitar di lagu Bintang Kehidupan.
Pay (kiri) bersama Slank formasi 13. -foto net- Berawal dari Bintang Kehidupan tersebut, Pay Burman akhirnya mengenal perusahaan rekamannya dan mencoba untuk membawa Slank ke dapur rekaman. (*)
Kategori :