PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Pembangunan jembatan yang putus akibat banjir di Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih nantinya akan menggunakan dana dari Biaya Tidak Terduga (BTT) yang telah dianggarkan sebesar Rp10 miliar.
Hal itu diungkap Penjabat (PJ) Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM. "Dana itu nantinya akan dipakai untuk membangun jembatan roboh karena sifatnya darurat," jelas Elman dibincangi akhir pekan ini.
Lebih lanjut Elman menuturkan, dana BTT itu sendiri sudah dianggarkan untuk mengatasi dampak bencana seperti banjir, kebakaran dan musibah lainnya yang mungkin terjadi dalam tahun 2024.
"Jadi dana itu tidak hanya untuk banjir tapi untuk musibah lainnya, nanti bisa dipergunakan untuk membangun jembatan di Payuputat karena kalau mau dianggarkan dulu lama," bebernya.
BACA JUGA:Emak-Emak Viral Bonceng 7 di Jembatan Ampera Kena Tilang, Nv : Ya Sudah, Mau Bagaimana Lagi
BACA JUGA:Bermodal Rp30 Ribu, Jembatan Hasil Pampasan Jepang Tetap Berdiri Megah
Ditanya berapa estimasi anggaran untuk membangun jembatan Payuputat yang putus ?orang nomor satu di kota Prabumulih itu mengaku pihaknya saat ini masih menghitung berapa biaya untuk membangun jembatan putus akibat banjir itu. "Saat ini masih dihitung dan nanti jika sudah selesai dilakukan perhitungan maka akan langsung dilakukan pembagunan," katanya.
Lebih lanjut pria yang sebelumnya menjabat Sekda Prabumulih itu mengatakan untuk banjir di Payuputat merupakan luapan sungai Lematang dan tidak ada solusi untuk mengatasi luapan.
"Beda dengan luapan sungai kelekar dan anak sungai lain di dalam kota bisa di normalisasi dan bisa dibuat kolam retensi kedepannya," beber Elman seraya mengaku untuk luapan sungai Lematang kiriman dari Lahat, Muaraenim dan Pali.
Untuk diketahui, salah satu jembatan dan gorong-gorong di Jalan Payuputat putus akibat banjir. Banjir merupakan luapan sungai Lematang yang terjadi sejak beberapa pekan lalu dan saat ini sudah surut. Sungai Lematang, biasanya hampir setiap tahun selalu meluap dan menyebabkan rumah penduduk sekitar menjadi banjir. (chy)