Setelah seisi rumah dibersihkan tersebut, selanjutnya dilanjutkan dengan memasang atau mendekor rumah dengan ornamen dan hiasan khas Imlek.
BACA JUGA:Ibadah Imlek di Kelenteng Marga Tien Berlangsung Aman
Kalau dulu ornamen tadi didominasi warna merah yang dianggapnya sebagai semangat dan kemeriahan.
Namun sekarang tidak sedikit warga Tionghoa juga menggabungkan warna-warna lain. Selain ini untuk mempercantik rumah, tujuan lain juga sebagai keberuntungan bagi segenap orang yang ada di rumah tersebut.
3. Berkumpul bersama keluarga dan tampil serba merah
Karena ini momen yang istimewa, tentunya setiap orang juga ingin tampil dengan lebih istimewa. Oleh sebab itu, dalam merayakan Imlek, biasanya setiap keluarga berkunjung ke rumah kerabat.
Namun dalam kunjungan ini, diutamakan ke rumah orangtua dan juga keluarga yang tertua. Bahkan untuk pakaian dan perhiasan yang digunakan, didominasi warna merah.
Selama masa pandemi Covid lalu, silahturahmi yang dilakukan melalui virtual, namun sekarang setelah pandemi berakhir, tradisi mengunjungi keluarga bisa langsung tatap muka.
4. Menyalakan kembang api dan petasan
Untuk menambah kemeriahan pada waktu merayakan momen Imlek, biasanya mereka ini menyalakan kembang api dan petasan.
Dimana hal ini, menurut kepercayaan atas sebagian warga Tionghoa, bunyi keras dari petasan atau kembang api tadi, membuat takut Nian atau makhluk yang menakutkan bagi warga Tionghoa.
Di samping itu, tujuan lain penyalaan kembang api dan petasan ini juga untuk mengusir nasib buruk yang ada di tahun sebelumnya.
5. Membaca ramalan shio
Bagi warga Tionghoa Indonesia, membaca shio juga dianggap cukup penting di tradisi Imlek. Sehingga nantinya bisa melakukan upaya dan antisipasi bila dari ramalan tadi dianggap kurang baik.
Begitupun kalau dari ramalan shio peruntungannya bagus, tentu ini diharapkan akan memberi semangat ke pemilik shio untuk terus berusaha.
6. Berbagi Angpao