JAKARTA,SUMATERAEKSPRES.ID - Terhitung 15 Januari, Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dimulai. Untuk putaran pertama dilakukan hingga sepekan ini di pulau Jawa.
Lalu akan dilanjutkan pada putaran kedua yang rencananya dilakukan pada 19 Februrari nanti. Diharapkan sasaran dari vaksinasi ini bisa tercapai.
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendorong agar target vaksinasi pada Sub PIN Polio ini bisa tercapai. Setidaknya 95 persen dari target.
Kementerian Kesehatan menargetkan ada 8,4 juta anak usia 0 sampai tujuh tahun di wilayah pencananganan Sub PIN Polio dapat divaksin.
BACA JUGA:Per 1 Januari Vaksin Covid-19 Berbayar, Kecuali Dua kelompok Ini
BACA JUGA:Covid Muncul, Dinkes Palembang Ajukan 4 Ribu Dosis Vaksin
“Jika secara serentak target Sub PIN Polio terpenuhi, maka ada kekebalan komunal yang terbentuk,” kata Edy.
Menurutnya target 95 persen tidak hanya secara komulatif. Namun dari tingkat terendah seperti desa, hingga provinsi juga menunjukkan hasil yang sama. “Ini perlu dukungan dan sosialisasi yang masif,” kata Edy.
Dia mengingatkan seiring dengan adanya Sub PIN Polio, pola hidup bersih dan sehat harus dijalankan.
Virus polio diketahui menular lewat feses. Artinya perlu infrastruktur agar tidak terjadi buang air besar (BAB) sembarangan.
BACA JUGA:Cegah Penyebaran Covid, Dinkes Sumsel Ajukan Permintaan 1.700 Vial Vaksin
BACA JUGA:Kasus Covid Muncul Lagi, Temukan 2 Kasus Baru, Dinkes Mulai Minta Vaksin
Menurutnya perlu diingatkan soal tata cara cuci tangan yang betul. Pencegahan ini tidak hanya dilakukan di daerah yang ada kasus polio saja, tapi semua wilayah.
“Masyarakat harus memahami bagaimana penularan polio, dampaknya, dan cara mencegahnya,” ungkapnya,
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rondonuwu mengatakan jenis vaksin yang akan digunakan pada Sub PIN Polio kali ini yaitu Novel Oral Polio Vaksin tipe 2 (nOPV2).
Dia menyebut vaksin ini merupakan generasi terbaru.
BACA JUGA:Puskeswan Kota Prabumulih memvaksin antirabies gratis terhadap hewan peliharaan
BACA JUGA:Cegah Rabies, 240 Anjing di Vaksin
Cara pemberiannya melalui oral dengan ditetes sebanyak dua kali.
“Imunisasi dapat didapatkan masyarakat secara gratis di fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, puskesmas pembantu atau posyandu dan satuan pendidikan seperti PAUD, TK, SD/sederajat serta pos imunisasi lainnya,” katanya.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unair Prof dr Ismoedijanto Sp.A(K) mengungkapkan nOPV2 sudah aman pada uji klinik satu dan tiga.
“Ini vaksin yang dapat mengunci virus dalam berbiak,” katanya.