Cegah Penyebaran Covid, Dinkes Sumsel Ajukan Permintaan 1.700 Vial Vaksin

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 yang kembali berkasus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel mengajukan vaksin sebanyak 1.700 vial kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Satu vial berisi 5 dosis vaksin atau sebanyak 8.500 dosis.

 

“Kita mengajukan 1.700 vial vaksin jenis Inavac," kata Ferry Yanuar, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, kemarin.

 

Namun pihaknya belum tahu kapan vaksin tersebut datang, karena masih menunggu rilis vaksinnya. Yang pasti vaksin ini akan dialokasikan untuk masyarakat di 17 kabupaten/kota Sumsel.

 

"Pengajuan ini karena melonjaknya kasus Covid di Indonesia, terlebih di Sumsel juga telah menemukan kasus baru. Meskipun hanya 1 orang yang dinyatakan positif pada 9 Desember lalu di Kota Palembang," tegasnya.

 

BACA JUGA:Kasus Covid Muncul Lagi, Temukan 2 Kasus Baru, Dinkes Mulai Minta Vaksin

 

Diketahui, vaksin Inavac merupakan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri dengan platform in-activated oleh peneliti dari Universitas Airlangga bekerjasama dengan PT Biotis.

 

Vaksin ini merupakan karya anak bangsa yang dikembangkan 100 persen di dalam negeri, mulai dari hulu menggunakan seed vaksin hasil isolasi virus SARS-Cov-2 pasien Covid-19 di Surabaya hingga ke proses uji klinik dan produksi.

 

Vaksin Inavac yang akan diberikan ini masih ditanggung pemerintah alias gratis. Sebab hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah soal vaksin berbayar. “Tidak ada vaksin yang berbayar,” ungkapnya.

 

Melonjaknya kasus Covid di Indonesia juga membuat Kemenkes mengirimkan surat edaran untuk seluruh daerah di Indonesia. Surat edaran yang dikirimkan itu meminta seluruh wilayah meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid.

 

BACA JUGA:Hindari Covid Singapura, Pakai Masker Lagi

 

“Sudah dibuatkan surat edaran kewaspadaan kepada Dinkes dan seluruh RSUD kabupaten/kota. Jumlah tracking dan testing diminta ditingkatkan agar penemuan kasus baru bisa dilakukan sedini mungkin,” ungkapnya. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan