BATURAJA , SUMATERAEKSPRES.ID – Pengerjaan rumah cacing sutra, tempat produksi cacing sutra tersebut kini sudah mulai berjalan. Ada sebanyak 9 tingkat (apartemen) yang sudah menghasilkan dari rumah produksi cacing sutra.
Sebanyak 5 kg cacing sutra setidaknya dihasilkan dari setiap apartemen yang menjadi tempat produksi cacing sutra. Harga per kilogram cacing sutra ini berkisar Rp100.000/kg.
BACA JUGA:Dorong Budidaya Ikan Dalam Ember
Sedangkan untuk cacing sutra pertumbuhan lebih lambat 3-4 bulan baru bisa dipanen. Dengan harga Rp12.000 per cup, omzet perbulan dari produksi cacing sutra diperkirakan Rp15 juta.
Produksi cacing sutra ini merupakan kegiatan dari kelompok pembudidaya ikan Bening Jaya Mukti Desa Martajaya, Kecamatan Lubuk Raja.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan, Gunadi mengatakan, kalau untuk produksi cacing sutra tersebut saat ini baru sebatas untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan lokal.
Termasuk untuk pakan ikan gabus di Desa Martajaya. ‘’Tapi jika ditambah bisa dijual lebih luas,” ujarnya saat kunjungan Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah.
Keuntungan dari budidaya cacing sutra tersebut juga bisa memanfaatkan limbah sampah rumah tangga. Limbah dari pasar bisa diserap untuk budidaya cacing sutra.
BACA JUGA:Cara Mudah Budidaya Jamur Enoki, Mulai dari Persiapan Hingga Panen! Begini Triknya
BACA JUGA:Ingin Budidaya Ikan Lele? Begini Caranya
Sedangkan untuk budidaya maggot yang diketuai Agus Sutikno juga masih dilakukan pembangunan rumah produksi maggot. Berukuran 10 m x 15 m. Dari lokasi pembuatan maggot diperkirakan bisa dipanen 1 ton untuk masa sekitar 1 bulan. Harga magot Rp6.000/kg.
Pengadaan pakan ikan alami seperti maggot menjadi pilihan dan solusi di tengah mahalnya harga pakan. Maggot bisa menjadi pakan alami pengganti pakan pelet. Disebutnya, maggot tersebut sangat baik diberikan kepada ikan terutama pada fase pembesaran. (bis/)