*Pembunuhan Heri dan 3 Anggota Keluarganya
*Eeng Masakkan Mi, Timbakan Air Mandi Aurell
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Heri (40) beserta ibunya, dan kedua anak Heri, bagi Eeng Plaza (38) sudah seperti keluarganya sendiri. Sebagai teman main dan rekan bisnis, Eeng sudah sering menginap di rumah Heri. Tapi satu keluarga itu, justru dihabisi dalam waktu sekejap oleh Eeng.
Pembunuhan massal yang terjadi Sabtu pagi, 16 Desember 2023, jadi tindak pembunuhan paling sadis sepanjang tahun 2023. Kejadiannya di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, yang sempat membuat gempar.
Sudah berlangsung hampir 1 bulan. Kejadian itu masih terekam jelas di ingatan Eeng. Sehingga dia dengan lancar, memerankan adegan rekonstruksi pembunuhan itu, kemarin. “Masih sering teringat, terkenang. Tapi tidak pernah didatangi dalam mimpi,” aku Eeng, 10 Januari 2024.
Dalam rekonstruksi kemarin, Eeng meneteskan air mata. Bola matanya yang putih terlihat memerah. ”Saya khilaf, minta maaf sama keluarga Heri. Sebab sudah merasa seperti keluarga sendiri,” sesal Eeng, warga Desa Purwosari, Kecamatan Lais, Kabupaten Muba.
BACA JUGA:WADUH ! Gas Elpiji 3 kg Langka di Kabupaten Empat Lawang
BACA JUGA:Mobil Terendam Banjir, Ini Risiko Kerusakan dan Solusi Menghadapinya
Terutama terhadap korban Barbie Aurell (5), anak bungsu Heri. Aurell cukup dekat Eeng. Terlihat dari adegan rekonstruksi, begitu Eeng datang mengendarai sepeda motor, begitu naik rumah melihat Heri keluarga sedang menonton televisi (TV)
Heri dan ibunya, Masturah alias Juray (70), dan anak sulung Heri, Marchello (12) duduk di kursi. Sedangkan Aurell duduk di lantai. Eeng awalnya duduk di pintu. Begitu melihat Eeng, Aurell minta masakkan mi instan.
Pergilah Eeng dan Aurell ke dapur, Eeng memasukkan mi buat Aurell. Tiga orang lainnya masih menonton TV. Bahkan saat Aurell makan mi di dapur, Eeng menemaninya. ”Sudah itu Aurell minta ambilkan air untuk mandi pagi, saya timbakan air dari sumur,” kenang Eeng sedih.
Setelah itu, Aurell, Marchello dan Masturah, pergi ke luar rumah. Adegan selanjutnya Eeng menanyakan uang keuntungan bisnis jual beli handphone (hp) kepada Heri. Dimana 3 bulan sebelumnya, dia menitipkan uang Rp30 juta. ”Tapi kata Heri uangnya sudah habis,” sesal Eeng.
Begitu Eeng minta kembalikan uangnya seluruhnya, Heri emosi. Sempat terjadi cekcok mulut, Heri kemudian mengambil parang dan membacok punggung Eeng. Membuat Eeng terjatuh dari rumah panggung dengan 2-3 anak tangga tersebut, ke halaman rumah. Tapi Eeng tidak terluka.