Eeng masuk ke dalam rumah lagi, mengambil hp dan uang Rp1,5 juta dari dalam rumah korban.
Termasuk mengambil topi berlogo TikTok dan jaket dalam rumah. Dipakainya agar tidak terlihat orang lain.
Kayu dan 2 pisau dibuang Eeng ke samping rumah, baru dia kabur. "Saya ke rumah orang tua saya dulu, terus ke rumah anak menitipkan motor. Baru kabur ke Jambi. Uang tadi buat beli hp dan ongkos," kenang Eeng.
Eeng mengaku menyesal dan merasa bersalah telah membunuh keempat korban, atas kekhilafannya.
BACA JUGA:Garuk Pelaku Tawuran, Jatanras Temukan Bom Molotov
BACA JUGA:Tim Jatanras Ringkus Spesialis Begal Sadis di Hotel Melati
"Saya masih sering terbayang, teringat jelas. Mereka sudah seperti keluarga sendiri. Saya mohon maaf sama keluarganya," ucap Eeng.
Sekedar diketahui, pembunuhan sadis ity terjadi 16 Desember 2023 pagi. Sementara jenazah keempat korban baru ditemukan warga, 20 Desember 2023.
EVAKUASI : Petugas kepolisian mengevakuasi jenazah empat korban dari satu keluarga di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, kemarin (20/12) yang jadi korban pembunuhan.FOTO: IST --
Sehingga kondisinya sudah mulai membusuk. Warga setempat pun gempar. Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara M Hasan Palembang, didapati keempat korban tewas akibat pukulan benda tumpul.
Dari hasil penyelidikannya, Tim Punisher Unit 4 Jatanras Polda Sumsel dipimpin Kanit 4 AKP Taufik Ismail SH dan Satreskrim Polres Muba, berhasil menangkap Eeng Plaza di Kabupaten Muaro Bungo, Jambi, 31 Desember 2023 dini hari.
Baru terkuak motifnya, 3 bulan sebelumnya Eeng menitipkan modal sebanyak Rp30 juta kepada Heri, untuk bisnis jual beli hp bekas.
”Misal beli hp bekas Rp1,1 juta, jual lagi Rp1,8 juta. Keuntungannya bagi hasil 40:60, Heri 40 persen, aku 60 persen,” imbuh Eeng, saat dirilis di Mapolda Sumsel 1 Januari 2024.
PENGAKUAN : Tersangka Eeng Praza menceritakan rangkaian pembunuhan yang dilakukannya terhadap heri, ibu heri, dan kedua anak heri. FOTO: ANDRI/SUMEKS--
Setahu Eeng, Heri sudah beberapa kali menjualkan hp. Namun keuntungannya belum dibagikan. Sehingga kedatangannya pagi itu, Eeng hendak meminta bagi hasil keuntungan berikut modalnya, Rp35 juta.
”Tapi waktu ditagih, dia emosi. Bacok saya duluan, jadi saya khilaf, membela diri,” akunya. Dia menghabisi keempat korban, untuk menghilangkan saksi dan jejak kejahatannya. (Air)