PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Umumnya orang menganggap mata panda pada anak merupakan tanda kurang tidur. Padahal sebenarnya penyebab mata panda atau mata hitam bukan hanya itu. Ada beragam hal lain yang bisa menyebabkan kondisi tersebut, mulai dari kurang vitamin, kelelahan, hingga kondisi medis tertentu.
Dokter Spesialis Mata RSMH Palembang, Dr dr Ramzi Amin SpM (K) mengatakan lingkaran hitam di mata bisa karena kekurangan vitamin, kurang tidur, atau kelelahan pada mata karena banyak melihat gadget. "Cara mengatasinya, jika karena kekurangan vitamin bisa dengan memberikan vitamin pada anak. Kalau karena kelelahan, kurangi aktivitas gadget-nya," ujarnya, Senin (8/1).
Selain itu, lanjut dia, kelelahan karena kurang tidur, darah tidak dapat mengalir dengan baik ke area sekitar mata. "Ini menyebabkan darah menumpuk di bawah mata dapat terlihat, karena kulit di area ini sangat tipis. Tumpukkan darah tersebut akhirnya membuat kulit di area sekitar mata tampak lebih gelap," jelasnya.
Faktor genetik atau keturunan juga bisa jadi penyebab lingkaran hitam di bawah mata anak. Bila orang tua anak, ibu atau ayahnya memiliki lingkaran hitam di bawah mata, kemungkinan si anak juga akan memilikinya. Dia menjelaskan penyakit mata yang sering diderita anak saat ini adalah gangguan penglihatan. "Gangguan mata yang sering dialami anak adalah penglihatan," ucapnya.
BACA JUGA:Prabowo Gibran Tegaskan Pentingnya Fasilitas Dan Akses Kesehatan Sebagai Benteng Pertahanan Nasional
BACA JUGA:Meski Ukuranya Kecil, Ternyata Biji Wijen Punya Banyak Manfaat Buat Kesehatan Tubuh
Gangguan penglihatan ada dua, yakni gangguan refraksi yang membutuhkan kacamata dan gangguan refraksi yang sulit dikoreksi atau disebut ambliopia. "Ambliopia merupakan penyebab terbesar penurunan ketajaman penglihatan anak," jelasnya.
Terkait anak sering mengucek matanya, hal tersebut bisa karena anak memiliki alergi atau bisa juga kelelahan. "Anak yang mengucek mata kemungkinan memang ada alergi atau kelelahan pada mata. Mata tidak hanya digunakan untuk melihat, tapi juga membantu mengeksplorasi dan mempelajari segala hal di sekeliling anak," lanjutnya.
Ia memberikan saran agar orang tua mengawasi anaknya dalam bermain gadget. "Jangan biarkan anak bermain gadget apalagi sampai lama yang memicu mata anak bisa lelah," tegasnya. Dia pun memberikan tips agar mata tetap sehat. "Jangan berlebihan ketika kita melakukan suatu aktivitas, berikan mata waktu untuk beristirahat," jelasnya.
Mengenai apakah ada anak-anak menderita penyakit katarak, ia mengatakan ada penyakit katarak pada anak namun jumlahnya tidak sebanyak orang dewasa. "Orang dewasa. mulai usia 40 tahun sudah ada katarak, tapi lumrahnya di atas 50 tahun karena pola lifestyle semakin cepat memicu katarak," katanya. Pemicu bisa lantaran proses degeneratif, makan makanan yang tidak ada sayur dan buah-buahan. "Secara umum tidak ada katarak karena faktor keturunan," pungkasnya. (nni/fad)