SUMATERAEKSPRES.ID - Rezeki Tahunan Momen Tahun Baru bagi Pedagang Jagung
Di pinggir Jalan Sosial Km 5 banyak pedagang tahunan menjajakan jagung manis menjelang Tahun Baru. Tak ada yang istimewa dari jagung manis yang ditawarkan, tapi memang jagung selalu diburu masyarakat saat memperingati pergantian Tahun Baru.
Ibnu Holdun – PALEMBANG
SETIAP tahun, saat Tahun Baru menjelang, Joko mengambil peran sebagai pedagang jagung manis dengan penuh semangat. Padahal ia bukan seorang pedagang jagung biasanya, tapi setiap jelang Tahun Baru ia selalu berdagang jagung. Ini menjadi giat tahunan dan rezeki tahunan bagi keluarga kecilnya.
Joko seorang pria sederhana dengan dua anak, berdagang jagung manis didampingi istri tercinta, Rina di Jalan Sosial Km 5 Senin sore (31/12). "Satu kilogram cuma Rp6 ribu," seru Joko dengan ramah kepada setiap orang yang melintas di depannya. Senyumnya yang hangat selalu menyambut pembeli yang datang dengan antusias.
BACA JUGA:KOMPAK, Pj Walikota Ratu Dewa dan Pj Gubernur Agus Fatoni Bagikan Sembako di Malam Tahun Baru
Sejak dua hari lalu, Joko telah memulai dagangannya. Sudah lebih dari 100 kilogram jagung manis yang berhasil laku terjual hari itu. Sebuah perbandingan dengan tahun sebelumnya menggambarkan kesuksesan Joko. Pada tahun lalu hingga menjelang tahun baru, habis lebih dari 250 kilogram jagung manis.
Sukses awal tahun 2023 membuat Joko semakin termotivasi menjalani tahun baru 2024 ini dengan semangat baja. Sebagian besar pembeli yang datang adalah masyarakat sekitar. Wilayah sekitar Km 5 menjadi pusat aktivitas pembelian jagung manis Joko. Tak hanya itu, dari Sukabangun, Naskah, hingga seputaran Kemuning, orang-orang datang juga untuk membeli jagungnya.
Suasana sekitar lapak meja jagung manis Joko petang kemarin cukup ramai pembeli. Pelanggan dengan sabar menunggu giliran mereka dilayani. Joko sendiri mendapatkan jagung manis ini dari Jakabaring Palembang. “Biasanya jelang Tahun Baru banyak jagung yang masuk. Sebenarnya ada juga yang berjualan jagung di pasar Km 5. Tetapi jika ingin mendapatkan harga lebih murah, kita harus sedikit menguras tenaga. Bepergian ke pasar Jakabaring lebih murah dibanding pasar lainnya,” ujar Joko.
BACA JUGA:Kapolda dan Forkompimda Ikuti Vicon PAM Malam Tahun Baru oleh Kapolri
Untuk membeli jagung yang baru datang, Joko ke Jakabaring sekitar pukul 23.00 WIB malam hari. “Lebih malam lebih bagus karena pasokan jagung dari luar daerah tiba malam hari. Ketika jagung diturunkan dari truk yang membawa, biasanya banyak rekan-rekan kita sesama pedagang datang membeli untuk dijual kembali,” ungkapnya.
Umumnya jagung tersebut berasal dari daerah Pagaralam dan Belitang. “Alhamdulillah selama ini saya mendapatkan jagung yang benar-benar manis sehingga pelanggan yang kerab membeli dengan saya tidak pernah kecewa. Mungkin karena itu juga banyak pelanggan lama yang masih balik dan membeli jagung dengan saya,” tandasnya. (*/fad)