SUMATERAEKSPRES.ID - Pj Gubernur Sumsel Dr Drs Agus Fatoni MSi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sumsel terjaga. Semua tidak terlepas dari pengelolaan keuangan daerah yang baik. Ia berharap di 2024 bisa dilakukan lebih optimal.
Menurutnya, APBN 2024 fokus kepada perbaikan kualitas SDM, ekonomi hijau, bensos, penguatan serta si-nergi pusat dan daerah. Kemudian, ada upaya efisiensi belanja daerah dan percepatan penyerapan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan. “Kepada pemegang/pengguna kuasa aggaran, diminta dapat menggunakan secara teliti, efektif dan efisien,” imbuhnya.
Fatoni minta agar seluruh pemkab/pemkot di Sumsel dalam pengelolaan dana transfer dan APBD mampu meningkatkan pelayanan publik. “Pelayanan publik yang baik dapat mendorong partisipasi masyarakat. Dengan begitu dapat mendorong kesejahteraan,” jelasnya. Fatoni juga minta agar semua pemkab/pemkot mengejarkan proyek dan belanja sejak awal tahun. Karena hal tersebut memberikan dampak luar biasa.
BACA JUGA:Kota Palembang Raih 10 Besar Kota Terinovatif se- Indonesia
BACA JUGA:Pelapor-Saksi Merasa Terancam
Di antaranya, meningkatkan daya saing daerah. Lalu, belanja sejak awal tahun dapat menstimulus perekonomian. “Baiknya daerah membuat target capaian kerja sehingga jadi patokan dan acuan supaya terjadi percepatan,” tandas Fatoni.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJP) Provinsi Sumsel, Rahmadi Murwanto mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan ekonomi cukup sulit pada tahun 2023 ini. Di antaranya, cepatnya pergerakan inflasi yang naik dan turun karena berbagai faktor. Baik dampak El Nino, suku bunga di beberapa negara dan lainnya.
BACA JUGA:Terima Banyak Keluhan Jalan-Pelayanan Publik
BACA JUGA:Nah Lho ! Ratusan Petasan Disita Buat Tahun Baru
“Semua terasa sulit sejak awal tahun hingga pertengahan tahun 2023. Namun ekonomi di Sumsel masih terbilang stabil,” kata dia. Hal tersebut berdasarkan pertumbuhan ekonomi Sumsel yang masih di atas 5 persen. Meski pada awal tahun inflasi cukup tinggi di atas rata-rata nasional, tapi Sumsel mampu menjaga pertumbuhan ekonomi dengan baik. Untuk neraca perdagang-an, ekspor tetap lebih tinggi dibandingkan import. “Sehingga ekonomi tetap terjaga,” bebernya. Dikatakan Rahmadi, APBN disusun berdasarkan indikator optimisme. Meski 2024 tidak mudah karena meng-hadapi tahun politik, namun pemerintah harus tetap optimis dan yakin akan lebih baik.
“Memasuki 2024 kita meningkatkan kinerja ekonomi dengan berbagai faktor pendorong. Misalnya insentif fiskal yang terukur,” tambahnya.
Dalam penerimaan pajak, baik pemerintah pusat maupun daerah, harus punya sistem data bersama. “Data ini penting karena yang valid ini dapat membuat sinkronisasi program di daerah maupun pusat sehingga terjadi optimalisasi,” jelas Rahmadi. (yun)