BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejumlah warga yang berada di ring 1 lokasi pembangunan PLTU Sumbagsel 1 Desa Keban Agung, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), kemarin (28/12), melakukan aksi demo.
Mereka melakukan aksi di akses jalan masuk menuju ke lokasi proyek. Tepatnya di atas jembatan yang berada di pangkal masuk lokasi menuju proyek pembangunan PLTU Sumbagsel 1, Desa Keban Agung.
Peserta aksi, melakukan orasi secara bergantian menyampaikan apa yang menjadi aspirasi mereka. Jalannya aksi demo di bawah pengawalan dan pengamanan ketat aparat keamanan dari jajaran Polres OKU.
Herijaya Putra salah satu peserta aksi menyampaikan kalau masyarakat di sekitar perusahaan merasa telah diabaikan pihak perusahaan. "Penghasilan mereka juga tidak sesuai dengan UMR," teriak Herijaya, saat berorasi, kemarin (28/12).
BACA JUGA:Akselerasi EBT Hingga Pensiunkan Dini PLTU, PLN Jaring 14 Kerja Sama Global Dalam COP28
BACA JUGA:PLTU Sumsel Mulai Beroperasi Secara Komersial,Berlokasi di Tanjung Lalang, Muara Enim
Para pendemo meminta adanya jawaban yang memuaskan dari pihak perusahaan terkait persoalan ketenagakerjaan. Disebutnya, masyarakat merasa kecewa. Dia tidak menginginkan ada aksi yang tidak diinginkan seperti anarkis karena dampak dari persoalan tersebut.
Jangan sampai, lanjutnya, masyarakat hanya merasakan dampak dari polusi atau kerusakan lingkungan nantinya. Dari proyek pembangunan PLTU yang saat ini dalam proses pengerjaan.
Apalagi, kata dia, pihak perusahaan juga menggunakan dan menyedot air dari sumber Sungai Ogan yang digunakan untuk konsumsi dan berbagai keperluan masyarakat.
Peserta aksi lain Mawan memperlihatkan salah satu keluarga Wandra dan 1 anggota keluraganya sudah menjual lahan untuk pembangunan PLTU. Pada November 2022 lalu ada rekomendasi dari kades dan sudah diteken perwakilan perusahaan untuk ikut bekerja. Tapi apa yang diharapkan belum terealisasi. (bis)