Wanita yang Dirindukan Surga, Ini 4 Rumusnya Kata Ustaz Das’ad Latif

Senin 25 Dec 2023 - 06:00 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Andre Jedor

Tapi giliran mau tidur, muka dikasih bedak kencur. Dikasih bawang matanya, ngorok tidurnya. “Menderita suami.  Giliran mau pergi pengantin, masya Allah cantik betul. Ibu untuk apa cantik-cantik,” imbuhnya.

Yang lagi membuat ibu-ibu jarang salat, adalah jilbab. Karena jilbabnya susah dipake. “Jilbab sakaratul maut. Di Malaysia,  jilbabnya orang Melayu sana segitiga saja, satu peniti, selesai. Begitu Arab Saudi,” paparnya.

BACA JUGA:Masuk Surga

BACA JUGA:4 Amalan Doa Mustajab yang Pasti Terkabul Menurut Ustaz Adi Hidayat

Kalau di Indonesia, jilbabnya lebih sulit. Ada talinya 2 meter, diikat-ikat. Dikasih kembang, sudah tidak bisa goyang itu lehernya. Penutup kepalanya 3 lapis. ”Lalu kayak ada pohon di belakang. Ketika disuruh suaminya salat, jawabnya apa kau ndak lihat ini jilbab saya 2 jam pakainya,” tukasnya.

2. Puasa 

Berpuasalah di bulan Ramadan. Setelah itu, lanjutkan puasa Senin, dan Kamis. “Puasa yang paling baik, puasa yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah Saw, adalah puasa Senin-Kamis,” kaya.

Terutama untuk ibu-ibu yang agak lebih beratnya. “Bukan gemuk, cuma perbandingannya dengan yang kurus. Yang lebih berat badannya, yok puasa Senin-Kamis,” ajaknya.

3. Taati Suami

Rumus yang ketiga ini, berat kata ustaz Das’ad. Ada pada zaman Nabi Muhammad Saw, bertetangga nih. Tiba-tiba ibu si A sakit, si B tetangga mengabarkan. Tapi si A, tidak berani membesuk karena suaminya belum pulang. Belum dapat izin keluar rumah.

BACA JUGA:Insya Allah Manjur! Berikut Doa Mengusir Jin yang Diajarkan Malaikat Jibril ke Rasulullah

BACA JUGA:Amalkan, Ini Doa-doa Agar Rezeki Lancar Mengalir Deras

Lalu si utusan sampai 2 kali kali lagi, memberi kabar serupa. Tapi si A belum juga berani pergi melihatnya, walaupun itu ibunya sendiri. Sampai akhirnya si B datang menyampaikan kabar duka, bahwa ibu si A sudah meninggal dunia.

“Si A ini bilang dia kirim doa, tidak berani ke pemakaman karena suaminya belum pulang ke rumah. Marah ini si utusan (B). Si B lalu melapor kepada Nabi Muhammad Saw, ya Rasulullah kelewatan betul itu si A. dia tidak datang dari ibunya sakit sampai wafat dan dimakamkan,” keluhnya.

Rasulullah Saw, lalu menanyakan apa alasannya. Dijawab si B, bahwa suami si A sedang pergi jihad berperang. Sebelum pergi perang, dia sudah pesan istrinya jangan pergi keluar rumah sebelum dia pulang.

“Mendengar itu, Nabi bukannya marah. Subhanallah, Nabi malah bersabda, Alhamdulillah. Diampuni ibu yang wafat, karena punya anak, istri yang taat dengan suaminya. Masya Allah. Kira-kira masih ada istri yang seperti itu,” tanya ustaz Das’ad.

Kategori :