*Produksi Surplus, Stok Melimpah
PALEMBANG – Pemprov Sumsel memastikan Sumsel tidak akan impor beras mengingat provinsi ini merupakan lumbung pangan dan surplus beras. "Sumsel sejak dulu terkenal dengan sektor pertaniannya. Bahkan sampai saat ini, setiap tahun kita selalu surplus, karenanya beras di Sumsel melimpah,” jelas Gubernur Sumsel, H Herman Deru, kemarin.Lantaran kondisinya melimpah, Herman Deru memastikan Sumsel tidak perlu beras impor. “Harapan kita, jika bisa seminimal mungkin beras impor. Untuk saat ini pemenuhan beras di daerah kita sendiri kondisinya jauh dari cukup,” ujar dia.Namun jika Pemerintah Pusat mau melakukan impor beras, Herman Deru mengungkapkan hal itu tak jadi masalah. Karena di Indonesia memang tidak semua provinsi menghasilkan beras di wilayahnya. Namun Sumsel beruntung karena dalam kondisi surplus, bahkan mengirim beras ke daerah-daerah lain di Indonesia. "Jika ada impor (di Indonesia) mungkin untuk pengamanan saja,” katanya. Baca juga : Ada Bansos Rp2 Juta untuk Anak SMA, Syaratnya.. Baca juga : Wajib Paham! Tiga Modus Penipuan yang Bisa Buat Saldo Rekening Kamu Terkuras
Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel melaporkan dari 470.603 hektare lahan sawah yang ada mampu dihasilkan sebanyak 2,9 juta ton jumlah produksi Gabah Kering Giling (GKG). Adapun jumlah produksi GKG petani setiap kabupaten/kota mengalami peningkatan ketimbang satu tahun sebelumnya yang hanya terealisasi sebanyak 2,6 juta ton.Karena kondisi produksi yang melimpah pula, dia memastikan Sumsel tak perlu adanya beras impor. “Sumsel sendiri kondisinya jauh dari cukup. Harapan kita, jika bisa tidak atau seminimal mungkin beras impor,” imbuhnya. Dari jumlah produksi tersebut juga disiapkan Pemprov Sumsel – Perum Bulog wilayah Sumsel-Babel untuk memenuhi kebutuhan beras menghadapi kondisi tanggap darurat dampak bencana alam. Tersimpan di gudang penyimpanan sebanyak 100.000 ton. “Jadi kondisi stok aman," ucap dia. (yun/fad)
Kategori :