“Innalilahi wa inna ilaihi roji'un, kami sekeluarga besar masyarakat Desa Gajah Mati, turut berduka cita atas meninggalnya Boim (Baim). Semoga Allah SWT memberikan tempat yang layak di sisi-Nya,” tulis unggapan Facebook itu.
“Tentunya tragedi hari Senin tgl 18 Desember 2023 ini akan dikenang sepanjang zaman, karena memakan dua korban luka tembak. Salah satunya Boim, dan satu lagi dalam perawatan, Saudara Ato,” tambahnya.
Peristiwa itu disebutnya terjadi di wilayah Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten OKI. Terlibat baku tembak dengan anggota Direktorat Samapta Polda Sumsel, yang tengah melakukan pengaman di perusahaan tersebut.
Manager CSR sekaligus Humas PT Sampoerna Agro Tbk, Fajar Suryono, sebelumnya membenarkan adanya kejadian tersebut. Yakni, pada Senin, 18 Desember 2023, sekitar pukul 15.00 WIB.
“Sore itu anggota polisi yang melakukan pengamanan, tengah patroli,” katanya, kemarin. Setiba di lokasi kejadian, bertemu 3 hingga 4 orang yang mencuri tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dalam areal kebun PT Sampoerna Agro Tbk.
BACA JUGA:Kepergok Curi Sawit, Nekad Serang Sekuriti
“Saat hendak ditangkap pelaku menyerang salah satu anggota polisi, melakukan tembakan. Sempat terkena serempet peluru di bagian leher,” tambahnya. Saat polisi akan menangkapnya, pelaku kembali melakukan perlawanan.
Sehingga terjadi baku tembak, membuat satu pelaku tertembak. Bahkan pelaku itu ingin merebut senjata polisi. “Jadi bukan polisi yang menyerang, tapi pelaku yang menyerang lebih dulu. Dan itu sudah ditangani Polres OKI dan Polda Sumsel,” tegas Fajar.
Informasi yang didapat Fajar, pelaku informasinya ada dari warga Wiralaga, Provinsi Lampung. Pelaku sempat mendapat perawatan di poliklinik. “Kondisi di lapangan sampai saat ini kondusif, karena itu merupakan salah satu tindakan kriminal. Bahkan sempat kebun warga juga dicuri,” sebut Fajar.
Terpisah, Camat Sungai Menang Eka Mardiah, melalui Staf Kecamatan Sungai Menang, Beni membenarkan adanya kejadian 1 orang meninggal dunia dan 1 orang lagi masih dirawat di puskesmas." Untuk kejadian pastinya kami masih menanyakan dengan kades setempat, tapi karena susah sinyal belum bisa dihubungi," akunya. (ril/uni/air)