PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Bagi Kasni (73), pekerjaan sebagai fotografer jalanan adalah pekerjaan mulia. Dari hasil jerih keringat pria renta ini, ia pun bisa menghidupi tujuh anaknya.
Di zaman teknologi yang serba canggih, profesi Kasni pun semakin tersisih. Bahkan untuk fotografer legenda hanya ia sendiri di BKB-Ampera. Seperti apa ceritanya?
Langkah duda dengan 21 cucu ini terlihat gontai ketika berjalan menelusuri Benteng Kuto Besak (BKB) kemarin (17/12) pagi.
Harapan Kasni cuma satu, mendapat pelanggan yang ingin mengabadikan momen mereka saat berada di BKB dengan latar belakang Jembatan Ampera.
Namun di pagi cerah kemarin belum ada satupun pelanggan yang ia dapatkan. Biasanya weekend, konsumen baru muncul jelang siang atau petang.
“Kalau pagi hari jarang yang ada. Ini keluar karena dengar ada lomba Musi Run Seri ke-4. Siapa tahu ada pelari dari luar daerah ingin minta foto. Tetapi sampai saat ini belum satupun yang ingin mengabadikan diri mereka,” cerita Kasni.
Kasni sendiri telah menjalani profesi hidupnya selama setengah abad (50 tahun) sebagai penjelajah jalan dengan kamera di tangannya.
Berbekal semangat dan kecintaannya pada seni fotografi, ia telah menciptakan sejuta kenangan untuk dirinya sendiri dan orang-orang yang mempercayakan momen-momen berharga mereka kepadanya.
Setiap satu jepretan di BKB maupun Ampera dirinya mematok tarif yang sangat terjangkau, hanya Rp15 ribu sekali foto. “Kalau dulu kita ambil foto jadinya baru bisa tiga atau seminggu ke depan.
BACA JUGA:5 Teknik Menghasilkan Foto Siluet, Mengeksplorasi Estetika Cahaya Gelap Dalam Fotografi
BACA JUGA:Tips dan Trik Fotografi Jurnalistik untuk Pemula, Seni Mengabarkan Fakta Melalui Foto
Sekarang tidak lagi, konsumen bisa menunggu, foto segera mungkin kita cetak dan dapat diambil kemudian. Jadi langsung bisa mereka lihat dan pegang,” jelas Kasni.
Ia sendiri memulai profesi unik ini sejak tahun 1974 lalu. Sejauh ini Kasni menyaksikan perubahan atau kebiasaan orang berfoto. “Dahulu orang Palembang sering berpose di depan lensa, tetapi sekarang dengan kehadiran ponsel pintar, membuat pelanggannya semakin berkurang,” kata dia.