Jika harga 1 barel minyak setara pembelian US$ 80, maka Pemerintah bisa menghemat pengeluaran impor minyak yang hampir menyentuh Rp800 miliar per hari. Tahun lalu BPS mencatat, Indonesia mengimpor minyak mentah sekitar 15,26 juta ton atau senilai US$ 11,45 miliar setara Rp171,7 triliun. “Implikasi ini tentu saja berdampak pada ketahanan energi kita. Itu baru dari motor saja, belum kendaraan lainnya,” sebut Gigih.
Bagi yang tertarik melakukan konversi molis dan mendapatkan subsidi pengurangan biaya pokok awal konversi, masyarakat bisa mendaftar ke platform digital Kementerian ESDM di www.ebtke.esdm.go.id/konversi. Tercatat hingga November 2023 ada 7 ribuan pendaftar konversi molis.
Selanjutnya, pemilik kendaraan bisa memilih bengkel pelaksana konversi terdekat. Setiap pemohon yang disetujui akan mendapatkan subsidi konversi Rp10 juta, sehingga mereka cukup membayar Rp15 juta dari biaya konversi reguler Rp25-35 juta per unit.
Dalam mendukung ekosistem konversi molis, Kementerian ESDM terus menggaet bengkel bersertifikasi sebagai mitra program. Total sudah ada 12 bengkel pelaksana yang mampu melakukan proses konversi 34.979 unit per tahun. “Kami terus mengajak bengkel otomotif di seluruh Indonesia yang berminat menjadi pelaksana konversi,” pungkasnya. (fad)