PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Remaja menjadi sasaran awal pencegahan kasus stunting, karenanya edukasi kelompok usia dirasa sangat penting.
Tujuannya, agar para calon ibu di masa depan memiliki pengetahuan dan aware terhadap persoalan makanan bergizi serta penurunan angka stunting.
Untuk itu BKKBN merasa perlu memberikan edukasi remaja melalui duta genre sampai tingkat desa stunting dalam upaya menurunkan angka stunting.
Kepala BKKBN Sumsel, Mediheryanto menyampaikan Survei Status Gizi Indonesia (SSKI) 2022 angka stunting di Sumsel sebesar 18,6 persen yang turun prevalensinya dari tahun sebelumnya 6,2 persen.
"Sumsel tahun lalu meraih predikat provinsi dengan penurunan angka stunting tertinggi di Indonesia," sampainya usai pembukaan Fasilitasi & Pembinaan Edukasi Kespro Dan Gizi Bagi Remaja Bersama Mitra Kerja di Hotel Beston Palembang, Kamis (14/12).
Dikatakn, ini wujud kerjasama semua pihak lintas sektor yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. "Dengan catatan prestasi ini dan upaya-upaya yang ada, maka tahun 2023 kita yakni bisa meraih prestasi serupa di tahun 2022," sebutnya.
BACA JUGA:Lulusan SMA SMK D3 S1 Buruan Daftar Yuk, BKKBN Buka Rekrutmen Satgas Stunting 2024 Nih!
BACA JUGA:Target Stunting Tinggal 17 Persen, Hingga Akhir Tahun 2023
Dalam percepatan penurunan stunting pihaknya menggunakan pendekatan multi sektoral dan multi pihak, sehingga tanggung jawab menurunkan stunting bukan dibebankan di satu pihak atau satu sektor saja, namun bersama-sama, baik Pemerintah, swasta, media, dan semua lapisan masyarakat yang berpartisipasi dalam penurunan stunting.
"Kita upayakan semua sektor untuk penurunan stunting, salah satunya kegiatan ini melibatan semua sektor. Agar target stunting kita di provinsi Sumsel tahun 2024 bisa menjadi 14,33 persen," tegasnya. Bahkan harapan Gubernur Sumsel awal tahun lalu, angka stunting ini dapat tercapai di bawah 1 digit atau di bawah 10 persen. "Mudah-mudahan kita dapat mewujudkan impian Gubernur Sumsel," tegasnya.
Tahun ini pihaknya sudah mengukuhkan Duta Genre di semua desa dan kelurahan sekaligus kemarin melakukan pembekalan. “Sudah kita kukuhkan, mereka ini perpanjangan tangan kita untuk menjadi contoh, figur atau teladan bagi para remaja yang lain,” bebernya.
Sehingga para duta genre paham dengan program pagarkencana, percepatan penurunan angka stunting, dan mereka dapat menjadi penyampai pesan kepada remaja lain mengenai program yang ada.
BACA JUGA:Peran Ibu Sangat Penting Mengatasi Masalah Stunting
BACA JUGA:Cegah Stunting, PKK Bagikan Paket PMT Untuk 3 Bulan
Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikora Tono Ak MEc Dev mengatakan kegiatan Forum Genre (Generasi Berencananya Anak Muda) dibekali soal kespro, gizi, sehingga mereka dapat menyampaikan ini kepada remaja lainnya. "Harapannya kalau disampaikan ke sesama mereka (remaja) akan lebih mudah diterima dengan bahasa mereka. Ini berkaitan pula dengan penurunan stunting dan peningkatan gizi yang baik," sebutnya.