“Sikap kritis elit PDIP dan Ganjar terhadap Jokowi membuat pendukung Jokowi merasa tak nyaman dan memutuskan untuk mendukung Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Sollisa menyimpulkan bahwa tren kenaikan elektabilitas Prabowo–Gibran disebabkan oleh penerimaan masyarakat terhadap Gibran sebagai representasi generasi muda.
"Gibran, selain sebagai putra Jokowi, berhasil mengkonsolidasikan pemilih muda yang jumlahnya cukup signifikan pada Pilpres 2024, mencapai 54,6 persen," jelasnya.
Solissa menambahkan bahwa survei Litbang Kompas pada Desember 2023 menunjukkan keunggulan Gibran dibandingkan dengan cawapres lainnya.
BACA JUGA:Pemimpin yang Diidolakan: Prabowo Subianto, Sosok Pemersatu Bangsa versi JSI
Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka mencapai 37,3 persen, sementara Mahfud MD 21,6 persen, dan Muhaimin Iskandar 12,7 persen.
“Posisi Gibran sebagai representasi anak muda pada pemilihan mendatang memberikan dampak elektoral yang signifikan. Survei menunjukkan elektabilitas Gibran sebagai cawapres lebih tinggi dibandingkan dua cawapres lainnya, membuktikan bahwa asosiasi dengan pemimpin muda lebih kuat ke Gibran daripada Cak Imin atau Mahfud MD,” ungkapnya.
“Dengan melihat perkembangan politik dan tren survei yang terus meningkat, peluang besar bagi Prabowo-Gibran untuk memenangkan pemilihan dalam satu putaran,” tegas Solissa.