BATURAJA, SUMATERA EKSPRES.ID - Istri yang mendampingi suami sebagai aparatur sipil negara (ASN,) termasuk istri pejabat di lingkup Pemkab OKU untuk tidak bergaya hidup hedon atau flexing.
"Saya minta istri ASN tetap menampilkan gaya hidup sederhana serta tidak pamer di media sosial (medsos)," ujar Pj Bupati OKU H Teddy Meilwansyah di sela peringatan HUT Ke-24 Dharma Wanita Persatuan (DWP) OKU di Gedung Kesenian, kemarin (11/12).
Teddy mengatakan gaya-gayaan di media sosial maupun area publik akan berdampak negatif karena hanya memamerkan kekayaan.
"Ingat gaya-gayaan di medsos maupun area publik akan menjadi sorotan. Karena itu hindarilah," pesannya.
BACA JUGA:5 Mobil yang Paling Cocok Bagi PNS, Yuk Sesuaikan dengan Gaji yang Dimiliki
BACA JUGA:Teruntuk Peserta Seleksi CPNS dan PPPK, Harus Tahu ini Beda Tes SKD dan SKB
Sebaliknya Teddy berharap para istri ASN harus bisa mandiri bahkan bisa membantu suami dalam mencari nafkah kebutuhan rumah tangga.
"Ini juga supaya para suami tidak melakukan hal negatif. Seperti mencari penghasilan di luar kemampuan atau ketentuan," jelasnya.
Dia mencontohkan jika istri pegawai negeri bisa memasak, maka bisa membuka usaha kuliner. Ini tentu bisa menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga.
Atau jika memiliki kemampuan menjahit bisa membuka usaha konveksi. "Jadi selain mendampingi suami. Juga bisa membantu ekonomi rumah tangga masing-masing," ujarnya.
Disebut Teddy, pengaruh istri sangat besar. Khususnya dalam membantu pembangunan di Kabupaten OKU.
"Peran istri sangat mempengaruhi karir suaminya yang berkerja sebagai ASN. Karena itu, perlunya peran istri aktif dalam membantu pembangunan di OKU," jelasnya
Teddy juga berpesan, DWP OKU untuk bisa membantu untuk program pemerintah pusat. Yakni menurunkan angka stunting, menekan kasus inflasi, dan kemiskinan ekstrem. Tiga program tersebut diharapkan bisa dibantu.
"Semua ini sangat membantu dalam menunjang pembangunan di OKU," pungkasnya. (bis)