Lakukan Sadari Seumur Hidup

Kamis 02 Feb 2023 - 20:41 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

PALEMBANG - Kanker Payudara adalah salah satu penyakit yang menduduki peringkat teratas kanker  diidap  oleh para wanita.  Hal tersebut diungkap,  dr. Benny Kusuma, SP. B (K) ONK, MARS, Spesialis Bedah Onkologi Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, kemarin.

"Kanker payudara merupakan kanker yang sering diidap kaum hawa. Kemudian sekarang ini  kanker payudara menduduki ranking pertama dari semua jenis kanker pada wanita,"ujarnya.

Katanya, dari hal tersebut  perlu adanya edukasi kepada masyarakat agar lebih mengenal apa itu kanker payudara.

"Bagaimana cara mendeteksinya dan bagaimana cara penata laksanaanya, hingga pencegahan,"katanya.

Lebih jauh dia menjelaskan, bahwa kanker payudara ini adalah suatu neoplasma ganas pada jaringan payudara yang ada pada darah.  Meliputi puting susu, areola kemudian jaringan payudara."Inilah penyakit itu asalnya dari situ,"ujarnya.

Menurut dr. Benny, untuk mencegah agar tidak terjangkit kanker, setidaknya ada tiga strategi pendekatan. Pendekatan tersebut yakni pertama  primer, pendekatan sekunder dan tersier.

Pendekatan primer yakni memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana menyikapinya."Misalnya berpikir sehat, Olahraga, makanan yang bergizi, aktivitas nya baik dan berpikir positif,"katanya seraya mengatakan,  strategi pendekatan primer belumlah cukup untuk mencegah agar tidak terkena kanker payudara. Karena hanya mengurangi resiko terkena kanker payudara.

Kedua  pendekatan sekunder, yakni agar  masyarakat melakukan deteksi terhadap kanker payudara."Deteksi dini melakukan pemeriksaan payudara oleh si penderita kanker  tersebut,"katanya. Jadi pertanyaan lalu bagaimana caranya?

Sambung dr. Benny, untuk hal ini  membagi pasien menjadi dua kelompok. Kelompok pertama usia tua atau post menopouse yang tidak haid lagi dan Kelompok kedua usia muda atau usia produktif yang masih mengalami menstruasi (haid). "Kelompok yang masih produktif kita hitung kapan datang menstruasi nya misalnya mens tanggal 1, tujuh hari kemudian tanggal 8 sudah kering dari kering itu ditambah 7 hari sehingga payudaranya menjadi normal disitulah kita melakukan tindakan sadari,"katanya.

Mengenai seberapa lama seseorang yang masuk kategori kelompok usia produktif melakukan pemeriksaan yakni, seumur hidup minimal satu kali dalam satu bulan.

"Kalau kelompok umur yang sudah tidak menstruasi lagi kita hanya menentukan tanggal pemeriksaan, misalnya pemeriksaan awal tanggal 1 maka bulan depannya tanggal 1 juga selama hidupnya,"ungkapnya.

Ia menegaskan, kuncinya jika ada benjolan di payudara tolong cepat datang ke tombak terdepan salah satunya P2WPKP (Persatuan Pendukung Wanita Penyandang Kangker Payudara), "Mereka nanti memberi masukan setelah itu mereka akan mengirimkan ke kami. Nah, itu yang paling penting yang harus diketahui masyarakat,"ujarnya.

Sedangkan pendekatan tersier adalah berhubungan dengan tenaga medis dalam penanganan  medis. Mulai  dari tindakan, pengobatan dan memonitor penderita.

Disinggung mengenai usia pasien kanker yang tengah ditangani tenaga medis, dr. Benny mengatakan, kanker payudara dapat terjadi pada semua usia, tingkatanya mulai umur 35 tahun mulai meningkat." Puncaknya diumur 50 tahun,"katanya.

Menurutnya yang jadi pertanyaan apakah penderita kanker payudara ada  di bawah umur 35 tahun."Saya punya pasien usianya 14 tahun, jadi penderitanya ada untuk pasien di bawah 35 tahun,"tegasnya.

Ia menghimbau kepada masyarakat maupun stokeholder agar menginformasikan mengenai pentingnya deteksi dini untuk mencegah kanker payudara. Sebab, menurutnya rata-rata pasien yang datang ke RSMH adalah pasien dengan stadium 3B dan stadium 4,

"Oleh sebab itu dengan adanya kegiatan deteksi dini insyaallah ke depan kita menangani pasien stadium satu atau stadium dua,"terangnya lagi.

Kata Benny, penanganan penderita kanker terlambat bukan karena penderita tidak mengetahuinya. Namun, mereka segan atau malu. "Intinya jika ada benjolan di dada jangan ditunda-tunda ke rumah sakit,"tegasnya.

Ia mengimbau, untuk pencegahan kanker payudara, makan makanan sehat, olahraga yang cukup, aktivitas yang cukup dan berpikir positif." Hal ini hanya menurunkan tapi tidak mencegah makanya kita gunakan istilah pendekatan. Ciri utamanya  kanker payudara adanya benjolan yang ditakutkan baru kemudian muncul rasa nyerinya,"tukasnya.

Katanya, beda tumor payudara dengan kanker payudara yakni, Tumor payudara  umumnya  tidak terasa nyeri, berbeda dengan kanker yang bisa  menimbulkan rasa nyeri. "Pada benjolan Tumor jinak, payudara bila diraba aka  terlihat jelas bentuk dan tepiannya. Sedangkan kanker payudara, biasanya tepinya tidak jelas dan permukaan benjolan tidak halus atau rata,"tandasnya.(nni/lia)

Tags :
Kategori :

Terkait