Kemudian Ependi mencoba kabur lagi, dikejar Bripda Nandi. Saat akan disergap, Ependi langsung berusaha menusuk dada kiri Bripda Nandi. Meski masih mampu mengelak, tapi dada kiri Bripda Nandi tetap kena tikam. Dia terjatuh, Ependi coba kabur lagi ke arah stan-stan pasar malam. Berbaur dengan pengunjung lain.
Aiptu Kohar yang melihat itu mendekati tempat persembunyian Ependi. Saat Ependi keluar, dia menabrak tubuh Aiptu Kohar. Keduanya sama-sama jatuh. Tapi dengan cepat Ependi menusuk Aiptu Kohar. Tikaman kena rusuk kanan.
Melihat Ependi berusaha kabur, Aiptu Kohar yang sudah terluka tetap berusaha menghentikannya dengan menembak dua kali ke arah kaki. Terkena peluru, Ependi akhirnya tertangkap dan langsung diamankan anggota lainnya.
Ketiga anggota yang terluka sempat dibawa ke Puskesmas Karang Jaya. “Briptu Ilham yang saat itu kondisinya kritis langsung dirujuk ke RS AR Bunda,” ujar Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto. Dua personel lain kemudian menyusul, saat ini mereka dalam perawatan di rumah sakit.
Sementara, tersangka Ependi yang menjadi pelaku penusukan dibawa ke RSUD Rupit, langsung ditangani secara medis oleh dokter jaga di IGD. “Luka tembaknya dibersihkan dan dijahit. Juga di-rontgen, kemudian dibawa kembali ke ruang IGD. Tapi kemudian tidak tertolong," tuturnya.
Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Sopian Hadi menuturkan, untuk kondisi tiga anggota yang kini dirawat di RS AR Bunda Kota Lubuklinggau kondisinya mulai membaik. ”Briptu Ilham yang sempat kritis sudah menjalani operasi. Sekarang sedang masa pemulihan," ucapnya.
Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain yang mendapat informasi itu langsung berangkat dari Palembang menuju RS AR Bunda, tempat ketiga anggota dirawat. Dia menegaskan, akan memastikan kronologis dan keterlibatan serta peran masing-masing pelaku. "Saya harapkan tidak ada lagi judi dalam perayaan apa pun di masyarakat. Isi saja dengan kegiatan positif dengan olahraga bersama dan lainnya,” imbuh dia.
Zulkarnain menambahkan, akan dilakukan audit internal untuk mengecek apakah peristiwa yang terjadi sudah sesuai prosedur standar atau tidak. ”Masyarakat tidak usah berandai-andai. Nanti, hasil audit dan pemeriksaan internal akan disampaikan ke publik,” tegasnya.
Polda turut berduka cita karena pelaku tidak bisa tertolong. “Walau dia tertembak di kaki, mungkin kena saluran darah sehingga kehabisan darah. Tapi niat anggota untuk melumpuhkan tersangka. Bukan menghilangkan nyawa," pungkas Zulkarnain.(zul/)