PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID- Program yang dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak antara lain dengan penambahan indukan impor, pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT).
Ppenanganan gangguan reproduksi, penyelamatan sapi betina produktif dan penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan.
Selain itu Kementan telah menyusun program strategis untuk meningkatkan produksi ternak melalui aspek perbenihan dan perbibitan agar menghasilkan benih dan bibit unggul berkualitas.
Upaya peningkatan produksi difokuskan pada penguatan skala ekonomi dan kelembagaan peternak. Upaya ini agar usaha peternakan berkelanjutan dan benar-benar menjadi sumber pendapatan utama untuk peningkatan sumberdaya peternak.
Program penguatan skala ekonomi dan kelembagaan peternak ini, diwujudkan melalui langkah kongkret yaitu mendorong pola pemeliharaan sapi dari perorangan ke arah kelompok dengan pola perkandangan koloni sehingga memenuhi skala ekonomi.
Pengembangan pola integrasi ternak tanaman, misalnya integrasi sapi-sawit. Pengembangan padang penggembalaan melalui optimalisasi lahan ex-tambang dan kawasan padang penggembalaan di Indonesia Timur.
Adapun, upaya untuk menjamin harga daging sapi yang menguntungkan peternak rakyat, pemerintah memperbaiki sistem distribusi dan tata niaga yang belum efisien.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan potensi usaha peternakan dalam negeri sehingga pemenuhan daging di dalam negeri tidak lagi tergantung dari impor, tetapi dipenuhi sendiri dari dalam negeri yaitu peternak lokal.
Produksi yang baik dan optimal akan tercapai apabila sapi tersebut memiliki kondisi tubuh yang sehat, kaki yang kuat, perkembangan ambing yang baik dan kemampuan makan sapi yang baik pula.
Kondisi prima yang diharapkan tersebut akan tercapai bilamana sapi mempunyai alat pencernaan yang besar dan kuat. Strategi dan perencanaan yang harus menjadi perhatian agar menghasilkan banyak keuntungan dengan beternak sapi potong yakni
1.Memilih jenis sapi yang akan diternak Beberapa jenis sapi yang sangat familiar untuk orang Indonesia, yaitu Sapi Limosin, Sapi Brahman, Sapi Madura, Sapi Bali,
2. Mempersiapkan lahan dan kandang peternakan sapi harus dengan matang, Menyiapkan lahan ternak dengan mempertimbangkan luas lahan, kebersihan tempat pakan, maupun sanitasi untuk sapi yang diternak.
Ada baiknya jika peternakan sapi diberi jarak yang sedikit jauh, supaya tidak mengganggu lingkungan maupun faktor psikologis seekor sapi.
3. Pembiuatan Kandang, Untuk memaksimalkan ruang pastikan proses pembuatan kandang harus disesuaikan dengan baik. Pembuatan kandang peternakan sapi merujuk pada posisi yang sejajar maupun saling berhadapan.
4. Memilih bibit sapi berkualitas unggul, Untuk menghasilkan generasi yang baik, ada beberapa ciri khas sapi berkualitas dengan karakteristik mata yang cerah, tidak ada lendir di sekitar hidung, kulit atau bulunya tidak rontok, kuku sapi tidak panas.
5. Pemberian pangan, Makanan seperti rumput memang sudah sangat cukup untuk menggemukkan usaha peternakan sapi. Namun, apabila tujuannya untuk mendapatkan daging dengan kualitas terbaik harus memberikan pangan berkualitas.
6. Perawatan dan pemeliharaan, Dalam proses peternakan sapi, maupun hewan-hewan ternak pada umumnya, perawatan dan pemeliharaan merupakan prioritas yang sangat penting. (rf/nt)