KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski mengalami kegagalan pada dua tahun lalu, Mat Sani dari Desa Tanjung Serang berhasil memenangkan lelang dua objek berharga.
Yakni Lebak Arisan Manaju seharga Rp50.200.000 dan Lebak Teloko seharga Rp70.300.000.
Mat Sani, dengan penuh semangat, menyatakan harapannya untuk meraih keuntungan dari pembelian dua objek ini hingga akhir Desember 2024.
"Masih banyak ikan di sana, setidaknya bisa menghasilkan keuntungan yang mencukupi untuk membeli beras," ungkapnya kepada wartawan pada Rabu (29/11).
BACA JUGA:Tiap Hari Cek Lapangan, Oktober Lebak Dalam Panen
BACA JUGA:Ikut Bertani Manfaatkan Lahan Lebak
Dengan optimisme tinggi, Mat Sani berharap dapat mengembalikan modal dari lelang ini, terutama dengan potensi melimpahnya ikan Lais dan Baung di Lebak Teloko yang sudah ia lelang selama empat tahun.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda OKI Drs H Antonius Leonardo MSi menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan lelang tahun ini, tidak dikenakan pajak 5 persen karena masih menunggu terbitnya Peraturan Daerah (Perda) baru mengenai pengelolaan Lebak dan Sungai.
"Kita tunggu hingga terbitnya Perda Kedua Nomor 18 Tahun 2010 mengenai perubahan pengelolaan Lebak dan Sungai," jelasnya.
Meskipun demikian, ia mengimbau peserta lelang untuk mengesampingkan ego dan lebih fokus pada perhitungan untung-rugi saat merebut objek yang diinginkan.
BACA JUGA:Lelang Lebak Lebung Wajib “Restocking” 10 Persen
BACA JUGA:Potensi Sawah Lebak Sangat Potensial
Camat Kayuagung, Solahudin, menjelaskan bahwa dari 44 objek yang dilelang, 25 objek telah terjual sementara 19 objek akan dilelang kembali pertengahan Desember di Pemda OKI.
Harga tertinggi mencapai Rp70.000.000 karena Lebak Teloko memiliki wilayah luas dan potensi ikan yang melimpah, menjadikan objek tersebut diminati oleh banyak pihak. (Nisa)