https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ikut Bertani Manfaatkan Lahan Lebak

Yusmar SP, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Pampangan, OKI

Tugas utama sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Pampangan tetap dijalankan setiap harinya. Menjadi petani dan turun langsung menggarap sawah juga dilakukan Yusmar SP. Dia pun bisa merasakan langsung apa yang dirasakan petani saat mulai melakukan musim tanam. KHOIRUNNISAK -OKI BERTANAM padi tepat waktu bisa mendapat hasil maksimal. Hanya ini juga harus tergantung dengan kondisi air. Apalagi jika lahan lebak yang digunakan. Jika yang ada di lebak karena jika kondisi air masih dalam maka tidak bisa dilakukan penanaman alias terlambat. Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Pampangan, Yusmar SP mengungkapkan, di wilayah tempat ia ditugaskan masih menggunakan cara tradisional. Bukan saja cara pengolahan lahan saja, tapi juga memprediksi waktu bertanamnya.
"Di sini kebanyakan IP 100 bertanam sekali setahun karena tipe lahan lebak beda dengan daerah tadah hujan," terangnya.
Alat modern tidak cocok digunakan karena kondisi tanah di lahan tidak rata jadi pengolahan lahan cukup lama. ‘’Kalau prediksi tepat maka hasil yang didapat maksimal, tapi kalau tidak bisa diserang hama penyakit,’’ ujarnya. Pria asli Sirah Pulau Padang ini mengatakan, sebagai korluh ia tidak hanya memantau perkembangan sawah petani bersama petugas penyuluh pertanian lainnya, tapi ia juga menjadi petani. Meski sawah yang dimilikinya tidak luas tapi dimanfaatkannya untuk ditanami padi. Jadi setelah tugasnya selesai, ia biasanya menggarap sawahnya yang ada di Desa Kandis. Hasilnya lumayan untuk menambah kebutuhan keluarganya.
‘’Dengan cara seperti ini, saya jadi tahu persis apa yang dialami petani bukan hanya melihat secara kasat mata tapi ikut merasakan kondisi saat melakukan pengolahan penanaman hingga panen,’’ ujarnya
Yusmar juga mengolah sawahnya dengan cara tradisional sama seperti petani lainnya. Baginya menjadi petani itu hebat bisa membantu pemerintah dalam menyediakan pangan bagi masyarakat. "Karena petani sebagai pejuang pangan tanpa ada petani bagaimana beras bisa tetap tersedia," imbuhnya. Soal pupuk memang diakuinya masih banyak menggunakan pupuk kimia, tapi petani di sini sudah berapa kali diajarkan membuat dan menggunakan biosaka. ‘’Ke depan akan terus kita dorong agar petani bisa menggunakan pupuk organik meski masih sedikit sekali yang menggunakan,’’ katanya. (*/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan